Selasa, 31 Maret 2015

TAHUN 1956 

HEWAN KECIL




Badak jawa, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa,Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap.[4] Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan. Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah.[6] Selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak. Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang pernah menjadi habitat badak Jawa.
Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.

Prangko Seri : Hewan Kecil
Tanggal Penerbitan : 26 Juni 1956




TAHUN 1958 

TOUR de JAVA I

TOUR DE JAVA I

Sejak dahulu, sepeda sudah menjadi alat transportasi umum yang sangat terkenal. Sejak ditemukannya sepeda (dengan rantai dan gerigi) pertama kalinya oleh orang Inggris bernama J.K. Starley pada tahun 1885, sepeda menjadi alat transportasi wajib. Karena selain mudah dan praktis, sepeda pun tak memerlukan bahan bakar. Sejak saat itu pulalah kemudian bermunculan banyak penciptaan-penciptaan model sepeda baru. Hal ini kemudian memicu lahirnya kompetisi lomba balap sepeda. Namun saat itu, kompetisi balap sepeda hanya ada di Inggris, Belanda, Prancis, dan negara-negara industri Eropa lainya yang notabene adalah negara cikal-bakalnya sepeda.
Ekspansi negara-negara eropa ke berbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) lah yang kemudian turut menyebarkan tren sepeda ke seluruh dunia. Sepeda kemudian menjadi sangat terkenal di semua negara, terutama negara-negara jajahan Eropa yang selama ini belum terlalu mengenal sepeda (karena transportasi mereka umumnya masih menggunakan gerobak atau kereta kuda). Salah satu negara jajahan yang mempunyai tren bersepeda yang cukup tinggi adalah Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh penjajahan Inggris dan Belanda yang cukup lama. Tercatat di akhir abad 18, banyak bangsawan Indonesia yang telah mempunyai sepeda (saat itu sepeda adalah barang yang sangat mahal, sehingga tek semua orang bisa membelinya, hanya para bangsawan dan orang-orang terpandang saja yang mampu membelinya). Barulah pada awal abad 19 (masa penjajahan belanda sebelum perang dunia kedua), sepeda mulai bisa dimiliki oleh orang biasa karena adanya eksport sepeda besar-besaran dari Inggris dan belanda. Hal ini kemudian memacu munculnya komunitas-komunitas sepeda dan kompetisi balap sepeda di kalangan pribumi. Balap sepedpun kemudian menjadi tren yang mumpuni di kalangan rakyat Indonesia. Saat itu, Semarang dan Bandung menjadi pusat tren sepeda di Indonesia. Bahkan tercatat dua orang arsitek Belanda yang bernama Ooiman dan Van Leuwen membuat velodrom atau tempat khusus untuk balap sepeda di Semarang. Perkembangan balap sepeda di Indoensia makin maju setelah banyak perusahaan-perusahaan Asing dan semi Indo yang mau membiayai even-even balap sepeda. Bahkan saat itu sudah lazim pembalap sepeda dibiayai oleh perusahaan-perusahaan seperti Tropical, Triumph, Hima, Mansonia, dan perusahaan-perusahaan ekspatriat lainya. Walaupun saat masa penjajahan Jepang kegiatan yang berhubungan dengan sepeda sempat terhenti, namun pasca kemerdekaan, Sepeda ngetren kembali. Bahkan tahun 1948, sudah ada klub sepeda asal bandung bernama Super Jet yang kemudian berubah nama menjadi sangkuriang. Hal ini kemudian banyak menginspirasi daerah-daerah lain untuk mendirikan klub sepeda, diantaranya Solo, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Jakarta, dll. 
Perkembangan balap sepeda ini kemudian makin gemilang setelah bandung berhasil membuat even balap sepeda bertaraf Internasional, yaitu Tour de Java 1 pada tahun 1958, Asal tahu saja, even ini adalah even lomba balap sepeda pertama di Asia, jadi bisa dibilang, Indonesialah pelopor lomba balap sepeda di Asia. Dalam lomba itu, menempuh rute bandung-Surabaya-Bandung dengan total jarak tempuh hampir 2000 km dan terbagi dalam 18 etape. *)
*) http://sekedar-tahu.blogspot.com/

Prangko : Seri "TOUR de JAVA I" 
Tanggal Penerbitan : 15 Nov 1958
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah


Senin, 30 Maret 2015

TAHUN 1961

BUAH-BUAHAN - HARI SOSIAL KE IV




HARI SOSIAL KE IV - 1961

HARI SOSIAL KE IV - 1961
HARI SOSIAL KE IV - 1961

Sejarah Buah Nanas
Hampir semua orang suka dengan buah nanas karena selain rasanya yang lezat dan mampu diolah menjadi beragam aneka makanan, buah nanas teryata juga mengandung banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Dalam Bahasa Inggris buah nanas dikenal sebagai Pineapple. Dinamakan demikian dikarenakan bentuknya yang mengerucut seperti pohon pinus dan kandungan juicenya yang kaya.

Meskipun cukup populer, banyak diantara kita yang tidak mengetahui asal-usul buah ini. Berbicara tentang sejarah buah nanas, banyak para ahli menyakini bahwa tanaman yang satu ini berasal dari Paraguay dan Brasil selatan yang kemudian oleh penduduk lokal dibudidayakan di seluruh Amerika Selatan hingga Kepulauan Karibia. Pada 1493, Christopher Columbus menemukan buah nanas di Karibia Guadalupe. Inilah cikal bakal diperkenalkannya buah nanas ke benua Eropa yang kemudian menyebar ke seluruh dunia saat era kolonialisme berlangsung.

Ketika Columbus memperkenalkan nanas ke Eropa, buah nanas menjadi sangat populer. Selama masa itu, nanas merupakan salah satu makanan mewah yang dianggap sangat eksklusif. Kapal-kapal membawa nanas yang diawetkan dari pulau-pulau Karibia dan dijual dengan harga sangat mahal di Eropa. Buah nanas segar bahkan lebih mahal dan sulit diperoleh karena hanya beberapa kapal cepat yang mampu membawa nanas segar dalam kondisi baik.

Pada periode tahun 1527, bangsa Spanyol memperkenalkan nanas pertama kali ke Hawaii, di Big Island. Kemudian, dari sinilah diyakini buah nanas menyebar ke Asia dan Hindia Barat termasuk juga Indonesia. Saat itu buah nanas hanya mampu tumbuh di wilayah tropis, sehingga butuh waktu dua abad agar para petani Eropa mampu menemukan metode untuk membudidayakan tanaman nanas. Dengan demikian, sampai dengan abad ke-16, nanas tetap barang langka yang sangat eksklusif. Berdasarkan sebuah catatan diketahui bahwa budidaya nanas dimulai di Eropa pada 1720-an. 

Sebelum periode ke 16 ada satu fakta unik terkait buah nanas, yakni dianggap sebagai simbol persahabatan dan juga jimat pembawa keberuntungan. Nanas merupakan simbol negara Jamaika yang digunakan pada tahun 1661. Seringkali pada acara tertentu yang mengharuskan kehadiran nanas sebagai simbol, orang-orang menyewanya dan dikembalikan setelah acara selesai. Hal ini tidak terlepas dari mahalnya harga nanas pada saat itu.

Komersialisasi nanas dalam bentuk kalengan pertama kali dilakukan oleh seorang berkewarganegaraan Inggris bernama Kapten John Kidwell. Usaha ini dimulai sejak tahun 1880 dan menjadi bisnis yang sangat menguntungkan. Namun demikian, pada tahun 1898, Kapten Kidwell terpaksa menutup usahanya dikarenakan pajak yang dikenakan oleh Pemerintah AS untuk industri pengalengan nanas pada saat itu sangat tinggi.

Nah, menarik bukan sejarah buah nanas? Nanas adalah buah yang bebas dari lemak dan kolesterol serta kaya akan vitamin C. Jadi, selama tidak mengalami alergi nanas, jangan ragu untuk mengkonsumsi buah nanas sebagai asupan harian Anda. *)
*) Dari http://manfaatbuahnanas.blogspot.com/


Prangko Amal : Seri "BUAH-BUAHAN" - HARI SOSIAL KE 4
Tanggal Penerbitan : 20 DESEMBER 1961


TAHUN 1956 

BKLL - BADAN KEAMANAN LALU LINTAS

BADAN KEAMANAN LALU LINTAS - 1956


TENTANG TAMAN LALU LINTAS

YAYASAN TAMAN LALU LINTAS ADE IRMA SURYANI NASUTION BANDUNG (YTLL-AISN) mengemban dan melaksanakan Misi dan Visi dari suatu Perkumpulan Sosial bernama PERKUMPULAN BADAN KEAMANAN LALU LINTAS (BKLL) dengan STATUS Badan Hukum SK Menteri Kehakiman RI termuat dalam tambahan Berita Negara RI tgl. 12 Maret 1961 No. 21 yang berpusat diJakarta dan mempunyai cabang-cabangnya di kota-kota besar di Indonesia dn salah satunya di Bandung didirikan sekitar tahun 1951.
MISI DAN VISI DARI PERKUMPULAN INI (BKLL) IALAH :
Memberikan PENDIDIKAN tentang PENGETAHUAN KELALU LINTASAN (Traffic Education) yang merupakan salah satu usaha kearah terciptanya lalu lintas AMAN di JALAN. Pendidikan ini diberikan sejak usia dini khususnya sejak usia Sekolah Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
Perkumpulan Badan Keamanan Lalu Lintas beranggotakan PEJABAT-PEJABAT dari Dinas Pemerintahan dan Dinas-Dinas Pemerintahan secara Eks Officio, diantaranya dari Dinas Kepolisian, Dinas Pendidikan dan Dinas-dinas Pemerintahan lainnya yang terkait. Juga dari Organisasi sosial masyarakat seperti Palang Merah Indonesisa, organisasi kepemudaan dan sejenisnya.
BKLL Cabang Bandung diketuai oleh Nazaruddin, SH (Ajun Komisaris Polisi) yang menjabat sebagai Kepala Polisi Lalu Lintas pada sekitar tahun 1950. keanggotaannya terdiri dari pejabat-pejabat dari Dinas Pendidikan Kota Bandung dan Dinas-dinas Pemerintahan di kota Bandung lainnya yang terkait, organisasi-organisasi Sosial dan Palang Merah Indonesia Cabang Bandung.
Berbekal keyakinan bahwa pendidikan pengetahuan berlalu lintas yang benar dan baik perlu diterapkan kepada masyarakat Indonesia sejak usia dini dan seharusnya diberikan secara berkelanjutan dari generasi ke generasi berikutnya dengan harapan agar mencapai cita-cita masyarakat Indonesia yang berdisiplin sopan santun di jalan raya, maka BKLL Cabang Bandung mulai aktif melaksanakan misi dan Visinya memberikan Penyuluhan Pengetahuan Kelalulintasan kepada para guru Sekolah Dasar yang pada gilirannya mentransfer ilmu ini kepada muri-murid disekolahnya masing-masing.
Dengan adanya PPKLL (Pendidikan Keamanan Lalu Lintas) di sekolah-sekolah tersebut maka terbentuklah ditiap-tiap sekolah kelompok murid-murid yang disebut PKS (Patroli Keamanan Sekolah) yang tugasnya menjaga ketertiban dan keamanan lalu lintas di jalan di depan sekolah masing-masing, membantu menyebrangkan teman-temannya dengan aman.
Bagi murid-murid SMP/SMA dibentuk kelompok remaja yang disebut BKLL (Barisan Keamanan Lalu Lintas) yang tugasnya memberikan bantuan apabila diminta oleh fihak Dinas Kepolisian, menjaga /mengatur lalu lintas di jalan.
Sewaktu diselenggarakan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 di Bandung, maka anggota-anggota BKLL ini aktif membantu Dinas Kepolisian mengatur lalu lintas. Penyuluhan dan Pendidikan Keamanan Kelalu Lintas ini diadakan bertempat di kantor Polisi Lalu Lintas Bandung Jalan Cicendo atau dimasing-masing sekolahnya. Sehubungan dengan belum adanya tempat khusus untuk penyuluhan PPKLL, maka Pengurus BKLL Cabang Bandung sepakat untuk menyediakan suatu TEMPAT TERSENDIRI bagi penyenggaraan Penyuluhan Pendidikan Keamanan Lalu lintas (PPKLL), dimana anak-anak bias berlatih bagaimanan bersikap sebagai seorang pengguna jalan yang taat akan peraturan lalu lintas berdisiplin dan sopan santun berlalu Lintas.
Dengan kebulatan tekad dan kesungguhan, Bapak Nazaruddin, SH selaku penggagas ide untuk pembangunan suatu taman lalu Lintas dan Beliau selaku Ketua Pengurus BKLL Cabang Bandung, bersama para anggota BKLL Cabang Bandung lainnya menghadap kepada Walikota Bandung Alm, R. Enuch. Permohonan yang diajukan dari Pengurus BKLLL mendapat sambutan dan tanggapan dari bapak Walikota yang sangat baik dan berarti bagi BKLL.
Pada hakekatnya BKLL merupakan satu-satunya badan sosial yang non profit oriented dan berperan aktif membantu kerja permerintah khususnya Dinas Kepolisian dan Dinas Pendidikan dengan maksud dan tujuan menanamkan kesadaran masyarakat agar tercapai suasana Aman dan Tertib berlalu lintas di jalan raya.
Status
Taman lalu Lintas Bandung berstatus sebagai taman kota yang dikelola oleh Pengurus Yayasan Taman Lalu Lintas Bandung berdasarkan Akta Notaris Noezar No.58 tanggal 9 Juli 1960 yang disyahkan sebagai badan hukum dengan SK Menteri Kehakiman dan dimuat dalam tambahan Berita Negara RI No.20 21 tanggal 14-03-1961.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPRD-GR Kotamadya Bandung No. 18660/65 tertanggal 20 November 1965 nama Taman lalu Lintas Bandung ditambah menjadi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution (TLL-AISN) Bandung. Perubahan nama ini kemudian diselaraskan dengan nama Yayasan menjadi Yayasan Taman Lalu Lintas AISN.
Keberadaan Taman Lalu Lintas AISN Bandung diperkuat dengan adanya pengukuhan oleh Walikota Bandung Bapak H. Dada Rosada dalam penandatanganan prasasti pada peringatan HUT ke-49 TLL pada tgl. 01 Maret 2007. Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution sebagai Taman Pendidikan Kelalu Lintasan dan Taman Lingkungan Hidup Kota Bandung, batu prasasti tersebut diabadikan didalam Taman Lalu Lintas.*)
*) Dari http://tamanlalulintasbandung.com/about-taman-lalu-lintas/

Prangko : Seri "Badan Keamanan Lalu Lintas"
Tanggal Penerbitan : 26 June 1956
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah

Minggu, 29 Maret 2015

TAHUN 1958

TAHUN GEOFISIK INTERNATIONAL

TAHUN GEOFISIK INTERNATIONAL

Tahun Geofisika Internasional (TGI) adalah sebuah proyek ilmiah internasional yang berlangsung dari 1 Juli 1957, sampai dengan 31 Desember 1958. Ini menandai akhir dari periode panjang selama Perang Dingin ketika pertukaran ilmuwan antara Timur dan Barat telah dihentikan. Meninggalnya Joseph Stalin pada tahun 1953 membuka jalan bagi era baru kolaborasi. Enam puluh tujuh negara berpartisipasi dalam proyek-proyek TGI, meskipun satu pengecualian adalah Cina daratan, yang memprotes keikutsertaan Republik China (Taiwan). Timur dan Barat sepakat untuk mencalonkan orang Belgia Marcel Nicolet sebagai sekretaris jenderal organisasi internasional terkait.
Uni Soviet dan Amerika Serikat meluncurkan satelit buatan untuk acara ini, Uni Soviet Sputnik 1, diluncurkan pada tanggal 4 Oktober 1957, adalah satelit buatan pertama yang sukses. Prestasi penting lainnya dari TGI adalah penemuan sabuk radiasi Van Allen dan penemuan pegunungan bawah laut di tengah laut, konfirmasi penting lempeng tektonik. Juga terdeteksi adalah kejadian langka radiasi matahari corpuscular keras yang bisa sangat berbahaya bagi penerbangan antariksa berawak. *)
*) Dari Wikipedia

 

Prangko : Seri "Tahun Geofisik International" 
Tanggal Penerbitan : 15 Oktober 1958
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama

Jumlah Koleksi : 1 buah

TAHUN 1961

PERESMIAN PENGGUNAAN GEDUNG KANTORTUKAR POSLAUT :DJAKARTA P.L" DI TANJUNG PRIOK



Sampul Peringatan : Peresmian Penggunaan Gedung Kantortukar Poslaut "Djakarta P.L" Di Tanjung Priok
Tanggal Penerbitan : 14 Desember 1961

Sabtu, 28 Maret 2015

TAHUN 1961

PEMBUKAAN DINAS GIRO & TJEK POS


PEMBUKAAN DINAS GIRO & TJEK POS - 1961
Giro
Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek, berupa surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain yang ditunjuk surat tersebut. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
Perbedaan tersebut termasuk jenis perbedaan sistem 'dorong dan tarik' (push and pull). Suatu cek adalah transaksi 'tarik': menunjukkan cek akan menyebabkan bank penerima pembayaran mencari dana ke bank sang pembayar yang jika tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan "terpental" dan dikembalikan dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi 'dorong': pembayar memerintahkan banknya untuk mengambil dana dari akun yang ada dan mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima pembayaran dapat mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat "terpental", karena bank hanya akan memproses perintah jika pihak pembayar memiliki daya yang cukup untuk melakukan pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan keuntungan dari "float".

Sejarah dan Konsepsi
Surat Giro atau Postgiro memiliki sejarah yang panjang dan membanggakan dalam sejarah finansial Eropa. Konsep dasar adalah sistem perbankan tidak berdasarkan cek, tetapi dengan transfer langsung di antara rekening. Jika kantor akuntan di sentralisasi, maka transfer di antara akun akan terjadi secara simultan. Uang bisa dibayarkan atau ditarik dari sistem dari kantor pos manapun, dan nantinya koneksi ke sistem perbankan komersial dibuat, seringnya dengan keyakinan dari bank lokal membuat akun sendiri di Postgiro.
Pada pertengahan abad 20, kebanyakan negara di benua Eropa memiliki layanan pos giro. Sistem posgiro pertama ada di Austria di awal abad 19. Pada saat Posgiro Inggris diadakan, Posgiro Belanda telah distabilkan dengan baik dengan setiap orang dewasa memiliki akun posgiro dengan operasi posgiro yng besar dan digunakan dengan baik di negara Eropa lain kebanyakan dan Skandinavia.
Istilah "bank" tidak digunakan pada saat itu juga untuk mendeskripsikan layanan tersebut. Instrumen pembayaran utama bank didasarkan dengan cek dimana memiliki perbedaan keseluruhan dengan model remiten "giro".
Dalam model perbankan, cek ditulis oleh remiten dan diserahkan atau dipos kepada pihak penerima pembayaran, yang nantinya akan mengunjungi bank atau pos ceknya ke bank. Cek tersebut harus di clearing, proses kompleks dimana cek disortir menjadi satu, dipos ke lokasi pusat clearing, disortir lagi, dan dipos balik ke cabang pembayaran dimana cek tersebut akan dicek ulang terakhir kalinya dan akhirnya akan dibayarkan.
Dalam model Pos Giro, Transfer Giro dikirim melalui pos surat oleh remiter ke pusat Giro. Dalam pengembaliannya, transfer tersebut dicek dan akun transfer mengambil tempat. Jika transfer berjalan lancar, dokumen transfer dikirim ke penerima, bersama pernyataan pemutakhiran dari akun yang dikreditkan. Remitter juga dikirimkan pernyataan pemutakhiran. Pada kasus dimana fasilitas publik yang menerima ratusan trnasaksi per hari, pernyataan akan dikirim secara elektronik dan menggunakan angka rujukan yang unik untuk mengenali remiten untuk keperluan rekonsiliasi.
Maraknya clearing cek elektronik (dan kartu debet yang dirujuk sebagai alat pembayaran) membuat perbedaan ini menjadi tidak begitu penting seperti dulu. Contohnya di beberapa toko di Amerika Serikat.*)
*)Sumber: Wikipedia
Prangko : Pembukaan Dinas Giro dan Tjek Pos
Tanggal Penerbitan : 23 November 1961
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama

Jumlah Koleksi : 1 buah

Jumat, 27 Maret 2015

TAHUN 1958
THOMAS CUP



Tonggak Sejarah Prestasi Bulu Tangkis Indonesia (Thomas Cup 1958)


Sejenak mengenang sejarah prestasi bulutangkis Indonesia di dunia, maka tak lepas dari ferry Sonnevil , Tan Joe Hok, Njo kiem Bie, Tan King Gwa dan Eddy Jusuf, mungkin nama tersebut agak asing, apalagi untuk generasi muda saat ini. Tapi dari tangan merekalah tonggak penting prestasi bulutangkis Indonesia ditancapkan. Mereka adalah pemain Indonesia saat merebut Thomas Cup yang pertama kali pada tahun 1958.
INDONESIA JUARA DUNIA
Datang sebagai negara yang tidak diperhitungkan dalam peta kekuatan bulutangkis dunia saat itu, Indonesia telah membuat kejutan dengan mengalahkan Denmark 6-3 dan Muangthai 8-1 di babak interzone dan berhak melawan malaya yang telah menunggu sebagai juara bertahan di babak challenge round.
Pada saat sebelun undian pertandingan dilangsungkan pada tanggal 12 Juni 1958 sore hari di Ocean Park Hotel, dimana pemain-pemain Indonesia menginap selama interzone dan Challenge round Thomas Cup, Indonesia merubah susunan salah satu pemain gandanya, Indonesia menggantikan Lie Po Djian dengan Ferry Sonnevil.
Hasil Undian lengkap antara Indonesia Vs Malaya adalah sebagai berikut:
Malam pertama tanggal 14 Juni 1958:
Single : Ferry Sonneville Vs Eddy Chong
Tan Joe Hok Vs The Kew san
Doubles : Njoo Kiem Bie/Tan King Gwan Vs Johny Heah/Lim Say Hup
Ferry Sonnevile/Tan Joe Hok Vs Oei Teik Hock/Eddy Chomg
Malam Kedua, tanggal 15 juni 1958
Single : Tan Joe Hok Vs Eddy Chong
Ferry Sonnevile Vs the Kew san
Eddy Jusuf Vs Abdullah Piruz
Doubles : Njoo Kiem Bie/Tan King Gwan Vs Oei Teik Hock/Eddy Chong
Ferry Sonneviile/tan Joe Hok Vs Johny heah/Say Hup
Telah ditetapkan, bahwa semua pertandingan akan dipimpin oleh wasit-wasit Malaya, sedang hakim garis dan service judge diisi oleh pemain dan offisial dari Denmark, Muangthai dan Amerika Serikat.
Semua wartawan dan pengamat bulutangkis malaya dan singapura sepakat untuk menjagokan malaya kembali juara, semua kemenangan Tan Joe Hok betapa cemerlangpun dianngap belum begitu berarti untuk dapat menandingi mantan juara dunia Eddy Chong.
Akan tetapi ferry Sonneville membuktikan kembali kepada dunia, bahwa ia memang lebih kuat daripada Eddy Chong, bekas juara All England beberapa tahun berturut-turut(1953, 1954, 1956, 1957) dan merupakan harapan rakyat Malaya. Ferry membawa Indonesia Menang 3-1 di malam pertama.
Hasil pertandingan Malam pertama tanggal 14 Juni 1958:
Single : Ferry Sonneville Vs Eddy Chong (15-12, 15-4)
Tan Joe Hok Vs The Kew san (18-14, 15-3)
Doubles : Njoo Kiem Bie/Tan King Gwan Vs Johny Heah/Lim Say Hup (7-15, 15-5, 18-15)
Ferry Sonnevile/Tan Joe Hok Vs Oei Teik Hock/Eddy Chomg (15-18, 5-15 )
Pada tanggal 15 juni 1958 Tan Joe Hok membuka malam pertandingan challenge round yang kedua dengan keunggulan 3-1. Pada awal set pertama Eddy Chong tunggal pertama Malaya seakan mampu menggagalkan kemenangan Indonesia. Permainannya sebagai juara dunia seakan telah kembali, permainanya telah menyulitkan Tan Joe Hok. Tetapi perlawanan Eddy chong hanya sampai pada poin 11 saja pada set pertama pertandingan pembuka itu.
Hasil pertandingan Malam Kedua, tanggal 15 juni 1958
Single : Tan Joe Hok Vs Eddy Chong (15-11, 15-6)
Ferry Sonnevile Vs the Kew san (13-15, 15-13, 18-16)
Eddy Jusuf Vs Abdullah Piruz (6- 15, 15-10, 15-8)
Doubles : Njoo Kiem Bie/Tan King Gwan Vs Oei Teik Hock/Eddy Chong (15-13, 9-15, retired)
Ferry Sonneviile/tan Joe Hok Vs Johny heah/Say Hup (1-15, 1-15)
Pada partai ganda pertama di set ke tiga Njoo Kiem Bie tidak dapat melanjutkan pertandingan karena cidera pada otot pundaknya, sehinnga harus mengundurkan diri.
Indonesia telah memenangkan pertandingan Challenge round atas juara bertahan malaya, dengan skor 6-3, dan pada malam itu juga kapten tim Indonesia Rameli Rikin, dengan bangga menerima piala Thomas Cup dari tangan Sir William Goode, Gubernur Singapura, sebelum itu lagu kebangsaan Indonesia raya dikumandangkan oleh suatu orkes tentara Inggris. Heah Joe Seang (ketua BAM), D.L. Bloomer, wakil ketua IBF memberikan kata sambutan pendek dan mengucapkan selamat atas suksesnya Indonesia, Bloomer memberikannya juga atas nama Sir George Thomas yang karena alasan kesehatan tidak dapat menghadiri dan menyaksikan interzone dan Challenge zone seperti sebelumnya.
SETELAH INDONESIA BERHASIL MEREBUT THOMAS CUP DI SINGAPURA
Betapa angkuhnya sikap wartawan-wartawan Singapura dan Malaya terhadap regu Indolnesia sebelum babak interzone dimulai, setelah Indonesia menundukan favorit denmark dan Muangthai, bahkan pada saat menjelang babak Challenge round mereka masih beranggapan bahwa Indonesia belum sampai pada tingkat bulutangkis juara bertahan Malaya. Namun, setelah Indonesia berhasil merebut piala Thomas dari tangan Malaya, maka para wartawan tersebut tidak ragu untuk memberi salut kepada pahlawan Indonesia, memuji keunggulan dan supremasinya sesuai keadaan yang sebenarnya.
Ferry Sonneville disebut sebagai pahlawan kemenangan Indonesia. Pertarungan sengitnya melawan the kew san disebut sebagai puncak dari semua pertandingan Thomas Cup di Singapura. Tan Joe Hok diibaratkan sebagai seorang manusia besi, seorang pemain yang memiliki persistency, accuracy, patience (ketekunan ketelitian dan kesabaran), dan dimata wartawan lain, Tan Joe Hok adalah unyelding, unrufflet, dan underfeated (pantang menyerah, tak terkoyakan dan tak terkalahkan). Seorang pemain dengan “poker face” yang bermain seperti manusia robot, satu-satunya sifat kemanusiaannya adalah mengusap-usap rambutnya yang pendek setiap mendapat poin.
Nyoo Kiem Bie Tan King Gwan adalah kombinasi yang kuat, permainan defensifnya adalah “super” luar biasa baiknya, terlalu kokoh untuk lawan yang ingin menggempur dengan Smash-smahhnya. Eddy Chong kapten regu Malaya, yang dua kali berturut-turut tidak berdaya di tangan Ferry maupun Joe Hok, tampak hancur semangantnya setelah piala Thomas berpindah tangan, namun secara sportif ia menyatakan ketika ditanya oleh wartawan “ regu kita baik, tetapi pemain-pemain Indonesia memang lebih baik”.
Pada malam pesta makan untuk Tim Thomas Cup di Cathay Restaurant ketua BAM, heah Joo Seang, yang dua pekan sebelum Challenge round sudah memesan empat botol sampanye untuk dibuka pada malam pesta kemenangan regu malaya, tidak segan memasukan kecaman-kecaman pedas dan tajam pada pemainnya yang gagal ke dalam pidato sambutannya. Sampai-sampai Eddy Chong yang merasa tersinggung tanpa terkendali lagi menangis tersedu-sedu.
TIBA DI TANAH AIR
Sebuah panitia khusus yang terdiri dari wakil-wakil berbagai instansi dan jawatan ibukota yang diketuai oleh Abdulwahab Djojohadikusumo menyambut kedatangan pahlawan Thomas Cup di bandara kemayoran. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia sebuah tim olah raga karena prestasi yang dicapainya mendapat penghormatan secara nasional.
Di gelanggang Thomas Cup di Singapura mereka tabah dalam menghadapi musuh-musuh yang lebih diunggulkan. Di Kemayoran di hadapan rakyat banyak yang terus mengelu-elukannya, didepan masyarakat ibukota yang datang memberikan sambutan luar biasa, pemain kita tampak tak sanggup menahan keharuannya. Pada saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, air mata bercucuran membasahi pipi setiap pemain.
Sepanjang jalan dari kemayoran menuju istana merdeka puluhan ribu rakyat berkerumun mengelu-elukan para pahlawan Thomas Cup, yang dikawal oleh polisi lalu lintas. Di istana merdeka mereka diterima dan mendapat wejangan dari presiden Soekarno.
Penyambutan atas Ferry Sonneville, tan Joe Hok, dkk berlangsung sampai beberapa hari di ibukota, Bandung dan Surabaya.
Berharap Semua Ini Terulang Lagi ! 

http://olahraga.kompasiana.com/raket/2012/01/17/tonggak-sejarah-prestasi-bulu-tangkis-indonesia-thomas-cup-1958-428164.html


Prangko Seri "Thomas Cup"

Tanggal Penerbitan : 15 Agustus 1958
TAHUN 1963
TUGU IRIAN BARAT





Disebut juga Monumen Pembebasan Irian Barat. Merupakan monumen tanpa penokohan berbentuk patung yang terletak di tengah-tengah Lapangan Banteng. Monumen ini dibuat pada waktu perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan wilayah Irian Barat mencapai puncaknya pada tahun 1962. Ide awal berasal dari Soekarno, kemudian "diterjemahkan" oleh Henk Ngantung dalam bentuk sketsa. Ide tersebut tercetus dari pidato Soekarno di Yogyakarta. Patung ini menggambarkan seorang yang telah berhasil membebaskan belenggu dari penjajahan Belanda. Patung ini dibuat dari bahan perunggu dan dilaksanakan oleh Team Pematung Keluarga Area Yogyakarta dibawah pimpinan Edhi Sunarso. Lama pembuatan patung ini adalah 1 tahun dan diresmikan tanggal 17 Agustus 1963 oleh Soekarno. Selanjutnya monumen tersebut dirawat oleh Dinas Pertamanan DKI Jakarta.
dari www//jakarta.go.id

Prangko Seri "Tugu Irian Barat"
Tanggal Penerbitan : 15 February 1963  


Kamis, 26 Maret 2015

TAHUN 1958

ANAK PIATU

ANAK PIATU - 1958
Prangko Seri : Anak Piatu
Tanggal Penerbitan : 01 Juli 1958

TAHUN 1990 

SENSUS PENDUDUK 1990




Sensus penduduk 1990 akan diadakan secara serentak di seluruh Indonesia dari tanggal 15 September sampai 31 Oktober 1990.
Tujuan dari Sensus Penduduk 1990 adalah untuk mendapatkan data statistik kependudukan yang dirinci menurut golongan umur, jenis kelamin, status perkawinan, kewarganegaraan, pendidikan, agama, kegiatan, pekerjaan, perpindahan dan keadaan tempat tinggalnya.
Dalam rangka menyongsong Sensus Penduduk 1990, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi pada tanggal 1 Juli 1990 menerbitkan satu seri prangko peringatan dan sampul hari pertama.*)

*) Dari buletin filateli "Sensus Penduduk 1990"

Prangko : Seri "Sensus Penduduk 1990"
Tanggal Penerbitan : 18 Desember 1991 
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama 
Jumlah Koleksi : 1 buah

Rabu, 25 Maret 2015

TAHUN 1958 

HARI PENERBANGAN NASIONAL



Surat ketetapan pemerintah Indonesia No 6/SD tahun 1946 mengesahkan Tentara Keamanan Rakyat Jawatan Penerbangan sebagai Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara. Suryadi Suryadarma yang berpangkat Komodor Udara ditunjuk selaku Kepala Staf dan R. Sukarmen Martokusumo yang berpangkat Komodor Udara ditunjuk sebagai Wakil Kepala Staf. Pembentukan TRI-AU sebenarnya lebih merupakan peresmian karena sejak pembentukan TKR tanggal 5 Oktober 1945 sudah ada TKR Jawatan Penerbangan. Ketika TKR diubah menjadi TRI tanggal 25 Januari 1946, TKR Jawatan Penerbangan ikut menyesuaikan diri. Dengan mulai diberlakukannya SK ini, maka hari ini diperingati sebagai Hari Penerbangan Nasional. *)

*) http://perpustakaan.upi.edu
Prangko Seri :Hari Penerbangan Nasional
Tanggal Penerbitan : 09 April 1958


Senin, 23 Maret 2015

TAHUN 1962 

PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM BIDANG ILMU PENGETAHUAN





Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius, yang mempelajari flora Indonesia dan Rompius dengan karyanya yang terkenal berjudul "Herbarium Amboinese". Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotschap van Wetenschappen. Lalu pada tahun 1817, C.G.L. Reinwardt mendirikan "Kebun Raya Indonesia" (S\'land Plantentuin) di Bogor. Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948 diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek ("Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam", yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.
Pada tahun 1956, melalui UU No. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok:
  1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.
Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas tambahan: membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan tahun 1966 pemerintah mengubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).
Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut:
  1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
  2. Mencari kebenaran ilmiah di mana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
  3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).
Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah pula mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu dipandang perlu untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no. 103 tahun 2001.*)
*) Dari Wikipedia
Prangko : Seri "Pembangunan Nasional dalam bidang Ilmu Pengetahuan"
Tanggal Penerbitan : 24 September 1962

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah

Kamis, 19 Maret 2015

TAHUN 2000

BEBEK 2000

 


Kambangan Coklat (Aytlrya Australis) hidup di kolam, danau atau daerah yang berawa. Hidup berpasangan atau berkelompok kecil, dominan berada di sekitar wilayah papua dan dapat terbang tinggi serta jauh. Di Jawa jenis ini mungkin hanya sekali ditemukan sekitar tahun 1941, sehingga termasuk dalam jenis yang langka, namun umum ditemukan di Australia.
Dari namanya dapat diketahui, Belibis Polos (Dendrocygna Javanica) dominan hidup di Jawa, beberapa di Sumatera dan Kalimantan sedangkan di Sumbawa dan Flores mungkin hanya sebagai pendatang. Pemakan Invertebrata dan bagian tetumbuhan air ini, bersarang di pulau terapung antara gelagah atau semak rendah, cabang atau lubang pohon.
Penerbitan prangko definitif dengan obyek yang sama pada tahun 1998 ini, dilakukan untuk memenuhi kepentingan pemrangkoan dalam rangka penyesuaian tarid pos. *)
*) dari Sampul Hari Pertama "Bebek 2000"

Prangko : Seri "Bebek 2000"
Tanggal Penerbitan : 27 September 2000
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah

Rabu, 18 Maret 2015

TAHUN 1962

ASIAN GAMES KE IV DJAKARTA 1962 SERI V




Prangko Seri - Asian Games ke IV Djakarta 1962 Seri V
Tanggal Penerbitan 24 Agustus 1962

Selasa, 17 Maret 2015

TAHUN 1962

COMMEMORATIVE COVER
4TH ASIAN GAMES 1962


Sampul Peringatan : Asian Games ke 4
Tanggal Penerbitan 24 Agustus 1962

Senin, 16 Maret 2015

TAHUN 1962 

SAMPUL PERINGATAN - PAMERAN INDUSTRI DJABAR


Sampul Peringatan - Pameran Industri Djabar

Sampul Peringatan - Pameran Industri Djabar

Sampul Peringatan - Pameran Industri Djabar

Sampul Peringatan : Pameran Industri Djabar
Tanggal Penerbitan : 19 Agustus 1962

Minggu, 15 Maret 2015

TAHUN 1962

ASIAN GAMES DJAKARTA 1962 SERI IV




Prangko Asian Games ke 4 Djakarta Seri ke IV
Tanggal Penerbitan : 24 Juli 1962