Sabtu, 28 Februari 2015

TAHUN 1991 

KONFERENSI INTERNASIONAL MENGENAI KERA BESAR SEDUNIA




Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) telah ditetapkan  sebagai pusat konservasi alam flora dan fauna, terutama untukorangutan Kalimantan (borneo). Sebagai kawasan konservasi bagi flora dan fauna yang ekosistemnya unik, TNPT memiliki berbagai titik kepentingan bagi wisatawan untuk melihat keasria alamnya terutamaorangutan. Sekarang dilanjutkan untuk dikembangkan sebagai tempat pariwisata yang dinamis dan sebagai tujuan wisata utama bagi Kabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Kalimantan Tengah.

Lebih dari 600 jenis pohon, 200 jenis anggrek, hampir 250 spesies burung, 28 spesies mamalia besar, 9 spesies primata dan bentuk kehidupan masih banyak berbagi ruang mereka di dalam Taman Nasional Tanjung Puting.

Yang akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan ada akan melihat dan berada di habitat aslinya orangutan. Dikelilingi dengan hutan hujan tropis sebagai hewan utama yang ada di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, mereka hidup bersama dalam satu kawasan dengan primata lainnya dan dengan satwa liar lainya. Mereka semua menjaga untuk mempertahankan status daerah sebagai salah satu jenis surga dunia.

Tempat – tempat yang disinggahi di Taman Nasional Tanjung Puting:
1.    Tanjung Harapan dan Desa Sekonyer
Terletak di zona pengembangan Taman Nasional Tanjung Puting, kawasan ini cocok untuk kegiatan ekowisata, dilengkapi dengan sebuah Pusat informasi, Guest House, Menara Observasi. Di sana diadakan makan orangutan di sore hari. (90 Menit dari Kumai Dengan Perahu).

2.    Pesalat daerah Reboisasi.
Ini adalah area dalam zona Reboisasi khusus yang secara khusus ditetapkan untuk program reboisasi. Di sini, pengunjung di beri tanaman dan mengadopsi bibit pohon sudah disediakan dan akan di tepel papan nama mereka akan diletakkan di depan pohon setiap pengunjung yang melakukan penanaman pohon di daerah ini. Pesalat juga pusat pendidikan konservasi dan camping ground. (20 menit dari tanjung Harapan Dengan Perahu).

3.    Pondok Tangguy
Masih dalam zona pembangunan khusus Taman Nasioanl. Pondok Tanggui tetapkan khusus untuk program anak orangutan dan semi-liar rehabilitasi. Pusat rehabilitasi orangutan menawarkan program pemberian makan orangutan pada pukul 9 pagi yang selalu menarik banyak wisatawan Nasional maupun Internasional (60 Menit dari Pesalat Dengan Perahu)

4.    Camp Leake
Kamp yang terkenal terletak dalam zona pengembangan khusus dan terkenal sebagai pusat penelitian orangutan dan pusat rehabilitasi. Tempat ini sangat dianjurkan dan wajib di kunjungi jika seseorang ingin melihat orangutan liar dan setengah-liar dan juga pemberian makan orangutan. (60 Menit dari Pondok Tangguy oleh Perahu).

5.    Buluh Besar dan Sungai Buluh Kecil
Di tengah Taman Nasional Tanjung Puting, terletak dua sungai dengan air hitam yang tenang dan tidak tercemar dengan danau di tengahnya sungai ini menarik burung migran untuk berkembang biak. Sungai-sungai ini dapat ditempuh dengan klotok setelah 3 jam perjalanan.

6.    Sungai Cabang
Wilayah Sungai Cabang (Cabang Sungai) adalah zona pengembangan tradisional yang menawarkan pantai berpasir yang indah, bersama dengan pengalaman memancing yang menarik budaya tradisional. Pantai dengan pasir putih merupakan tempat bersarangnya bagi penyu, terutama penyu hijau dan penyu skala.

Nikmati pengalaman malam yang tak terlupakan di sungai Sekonyer dengan melihat kunang-kunang berkeliaran di antara daun pohon Nipahgemerlap di dalam kegelapan seperti cahaya bintang berterbangan. *)

*)http://wisatatanjungputing.blogspot.com


Prangko : Seri "Konferensi Internasional mengenai Kera Besar Sedunia"
Tanggal Penerbitan : 18 Desember 1991

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama

Jumlah Koleksi : 1 buah

TAHUN 1959

KONPERENSI RENTJANA KOLOMBO


KONFERENSI RENTJANA KOLOMBO

KONFERENSI RENTJANA KOLOMBO

KONFERENSI RENTJANA KOLOMBO


Konferensi Rencana Colombo Tahun 1959 :
Lokasi : Univesitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Waktu : 26 Oktober s.d. 14 Nopember 1959, dalam rangkaian Konferesnai Rencana Colombo XI
Pada bulan Januari 1950 bertempat di Colombo (ibukota Srilangka) berlangsung konferensi para menteri luar negeri dari negara-negara persemakmuran Inggris. Dalam konferensi tersebut, Senayake (Perdana Menteri Srilangka) mengusulkan untuk memasukkan rencana pembanguann ekonomi. Ternyata usul tersebut mendapat tanggapan positif dari menteri luar negeri Australia.
Langkah selanjutnya dalam konferensi tersebut disusun sebuah rencana pemberian bantuan bagi negara-negara persemakmuran di Asia Selatan dan Tenggara secara kerjasama internasional dalam hal pembangunan dan perkembangan ekonomi. Rencana pembangunan ekonomi Asia Selatan dan Tengaara ini selanjutnya dinamakan “Rencana Colombo”. Nama resminya adalah “Plan for cooperative Economic Development of South East Asia” atau “Rencana Kerjasama Untuk Pembangunan Ekonomi di Asia Selatan dan Tenggara”. Adapun tujuan dari Rencana Colombo adalah untuk memajukan ekonomi neagra-negara Asia Selatan dan Tenggara dengan jalan kerjasama dan Bantu-membantu.
Pada waktu Rencana Colombo dilahirkan pada tahun 1950, anggotanya hanya terdiri dari negara-negara anggota Persemakmuran Inggris yaitu Australia, India, Inggris, Pakistan, Srilangka dan Selandia Baru, Kemudian keanggotaan itu diperluas dengan ikut sertanya Amerika Serikat dan negara-negara lainnya di Asia Selatan dan Tenggara sebagai anggota. Indonesia menjadi anggota pada tahun 1953.
Sejak menjadi anggota Rencana Colombo, Indonesia menerima bantuan ekonomi maupun bantuan teknis dari negara-negara anggota Rencana Colombo. Bantuan tersebut dipergunakan untuk pembangunan ekonomi dalam rangka mempertinggi tingkat kehidupan rakyat.
Dalam konferensi negara-negara persemakmuran Inggris yang diadakan di Sydney Australia bulan Mei 1950 dibentuklah Dewan Konsultatif (Consuatative Committee) yang beranggotakan wakil tingkat menteri negara-negara anggota Rencana Colombo. Pada bulan Oktober 1950 Dewan Consultative mengadakan sidang di London yang hasilnya bahwa dewan koncultative menyetujui akan adanya program pembangunan ekonomi.
Masa kerja Rencana Colombo, semula direncanakan untuk masa 6 tahun terhitung mulai juli 1951 sampai akhir bulan Juni 1957. tetapi rencana tersebut digagalkan karena dalam Konferensi Dewan Konsultatif di Singapura tahun 1955 diputuskan bahwa masa kerja Rencana Colombo diperpanjang sampai bulan Juli 1961. Kemudian perpanjangan masa kerja selanjutnya sesudah tahun 1961 dibicarakan dalam Konferensi Dewan Konsutatif Rencana Colombo di Yogyakarta tahun 1959
Tahun 1958 dilaksanakan Konferensi Tahunan Dewan Konsultatif Rencana Colombo ke X di Seattle Amerika Serikat. Sebagai anggota Rencana Colombo, RI juga mengikuti Konferensi tersebut. Delegasi RI dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Dr. Subandrio. Dalam konferensi tersebut RI menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah bagi Konferensi Rencana Colombo tahun1959. Sebenarnya pada tahun tersebut pemerintah Malaya pun juga menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah yang secara resmi disampaikan pada bulan Juli 1958. Namun berkat kerjasama yang baik antara delegasi RI dan Malaya, akhirnya tuan rumah konferensi Colombo 1959 diserahkan kepada pihak RI.
Setelah diputuskan bahwa Konferensi Rencana Colombo tahun 1959 akan diselenggarakan di Indonesia, maka Yogyakarta kemudian ditunjuk sebagai penyelenggara. Pemberitahuan secara resmi bahwa Konferensi Rencana Colombo tahun 1959 akan diadakan di Yogyakarta, diterima oleh pemerintah D.I.Y. tanggal 26 Desember 1958. Oleh karena itu persiapan segera dilakukan.
Penunjukkan Yogyakarta sebagai penyelenggara dalam Konferensi Rencana Colombo 1959 ini berdasarkan pertimbangan bahwa Yogyakarta sampai saat itu telah dua kali menyelenggarakan konferensi internasional yaitu International Rubber Study Group Conference bulan Juli 1957 dan ECAFE Conference bulan Oktober 1957. Atas dasar tersebut maka Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyanggupkan diri untuk menerima sebagai penyelenggara Koferensi Rencana Colombo tahun 1959.
Dalam hal pemenuhan masalah akomodasi untuk keperluan konferensi panitia memperoleh pinjaman dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang terletak di Sekip dan Bulaksumur serta gedung-gedung yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta di Kompleks Demangan.
Gedung yang berada di Sekp milik UGM terdiri dari tiga buah yaitu unit III, unit IV dan unit V. Unit III dan unit IV dipergunakan untuk ruang pameran, kantor delegesasi, Press Room, Kantor Pos Telegram dan Telepon, Kantor Host Committee, Toko-toko Souvenir, Kantor Cabang Bank Indonesia, Kantor GIA, Rumah Makan, Kantor Imigrasi, Ruang untuk Pemutaran Film, Klinik dan sebagainya. Sedang untuk persidangan (Main Conference Hall) menempati unit V.
Bagi para delegasi tingkat ahli disediakan penginapan di perumahan Kompleks Demangan. Sedangkan sebagai para delegasi tingkat menteri disediakan perumahan di kompleks Bulaksumur. Sedangkan Hotel Garuda dipergunakan sebagai tempat penginapan bagi para wartawan dalam dan luar negeri yang meliputi jalannya Konferensi Rencana Colombo tahun 1959.
Konferensi Rencana Colombo XI di Yogyakarta tahun 1959 diikuti lebih kurang 150 orang delegasi dari 21 negara antara lain Amirika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Birma, Jepang, India, Pakistan, Indonesia, Kamboja, Muang Thai, Laos, Philipina, Srilangka, Singapura, Kalimantan Utara, Serawak dan beberapa peninjau dari Colombo Plan Bureau, ECAFE, UNTB,dan IBRD. Kecuali itu Konfrensi Rencana Colombo juga mendapat perhatian yang besar dari pers dalam negeri dan luar negri.
Konfrensi Rencana Colombo di Yogyakarta ini terbagi dalam dua bagian, yaitu konferensi Tingkat Ahli dan Konferensi Tingkat Menteri. Konferensi Tingkat Ahli Berlangsung dari tanggal 26 Oktober s.d. 6 Nopember 1959, sedang Konferensi Tingkat Menteri berlangsung tanggal 11 s.d. 14 Nopember 1959.
Konferensi Tingkat Ahli dibuka dengan resmi pada tanggal 20 Oktober 1959, pukul 09.00 dengan suatu upacara bendera dari salah satu Negara peserta. Adapun yang membuka konferensi adalah Suwito Kusumowidagdo selaku Sekretaris Jendral Konferensi Rencana Colombo. Materi yang dibahas adalah seluruh aspek pembangunan, ekonomi dan social. Kebutuhan akan tenaga ahli dan pendidikan mendapat perhatian khusus. Demikian pula usaha mengembangkan produksi dan kemungkinan pasaran produksi. Pada tanggal 6 Nopember 1959 pukul 16.00 Konferensi Tingkat Ahli ditutup oleh Ketua Konferensi Ismail Thaiyeb.
Konferensi Tingkat Menteri dibuka resmi pada tanggal 11 Nopember 1959 pukul 09.00 oleh Presiden Sukarno. Upacara pembukaan dihadiri selain oleh segenap delegasi dari Negara-negara peserta, juga Presiden Sukarno, beberapa menteri dari kabinet karya, wakil ketua dewan pertimbangan agung, pembesar-pembesar militer, police, sipil, para duta besar Negara asing dan para wartawan dalam dan luar negeri.
Kemudian pada tanggal 14 Nopember 1959 pukul 12.00 Konferensi Rencana Colombo tingkat menteri ditutup oleh ketua Konferensi Dr.Subandrio dengan suatu penurunan upacara bendera dari Negara-negara peserta Konferensi Rencana Colombo XI. Konferensi tersebut berakhir dengan menghasilkan sebuah komunike, yang secara garis besar sebagai berikut :
1. Dewan konsultatif Rencana Colombo XI telah menerima laporan tahunan yang meliputi perkembangan ekonomi sejak konferensi tahunan yang lalu, meliputi masalah dan tugas untuk masa depan serta usaha mengembangkan ekonomi. Laporan ini akan disiarkan di ibukota Negara-negara rencana Colombo pada atau sesudah tanggal 7 Januari 1960. Pada mukadimah yang termuat dalam bab yang pertama dikemukakan mengenai tinjauan ekonomi selama tahun yang lalu dan dalam bab ke 2 disebutkan mengenai “The task a head” atau tugas berikutnya untuk perkembangan ekonomi.
2. Singapura yang sebelum konferensi ini dalam keanggotaan Rencana Colombo masih termasuk ke dalam Kerajaan Inggris sekarang diterima anggota penuh setelah diadakan perubahan konstitusinya yang membuat Singapura menjadi Negara yang berdaulat.
3. Konferensi telah mengambil keputusan memperpanjang jangka waktu kerja Rencana Colombo dengan lima tahun lagi, terhitung mulai dari tahun 1961 dengan pengertian, bahwa dalam sidang tahunnanya dalam tahun 1964 nanti perpanjangan akan dirundingkan.
4. Dalam laporan-laporan tahunan ini dewan konsultatif menemukan hal-hal yang sangat membesarkan hati untuk mempercepat kegiatan ekonomi yaitu dalam perkembangan pertanian di beberapa Negara Asia. Perkembangan dan industri barang-barang jadi juga nampak berkembang. Makin baiknya tempat yang diduduki oleh barang barang ekspor dari daerah-daerah Asia di dalam pasaran dunia juga memberikan perbaikan dalam neraca perdagangan pada tahun 1959.
5. Dewan konsultatif mencatat adanya indikasi peningkatan pendapatan riil perkapita di daerah Asia secara keseluruhan. Kemajuan telah terjadi dalam perluasan jasa-jasa social yang esensiil di lapangan pendidikan dan kesehatan.
6. Dewan konsultatif memperhatikan bahwa pertambahan penduduk yang makin meningkat di Asia merupakan problem yang sangat berat, khususnya mengenai pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi.
7. Dewan konsultatif berpendapat bahwa proses perkembangan ekonomi tidak hanya tergantung pada mobilisasi sumber-sumber kekayan alam saja, tetapi tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diperlukan latihan bagi pejabat-pejabat dan pendidikan teknik ditingkatkan.
8. Konferensi Rencana Colombo yang akan datang diadakan di Jepang pada tahun 1960.
Untuk kelancaran penyelenggaraan Konferensi Rencana Colombo tahun 1959 tersebut dibentuk suatu panitia yang terdiri dari dua badan yaitu Secretariat Konferensi dan Host Committee. Tugas pokok secretariat konferensi adalah menyelanggarakan suatu yang langsung berhubungan dengan materi persidangan. Sedangkan tugas pokok Host Committee adalah menyelenggarakan segala sesuatu mengenai urusan-urusan delegasi. Kedua badan ini selanjutnya dikoordinasikan dan diintregasikan oleh suatu executive board yang terdiri atas seseorang Sekretaris Jendral dan 4 orang wakil Sekretaris Jendral, termasuk ketua Host Committee sendiri. Masing-masing badan organisasi ini kemudian dibagi lagi dalam beberapa bagian dan seksi-seksi.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertama nomor: 317/MP/1959 Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku kepala Daerah Istimewa Yogyakarta diangkat sebagai ketua dan bendaharawan Host Committee dan Sekretaris Jendral departemen luar negeri Republik Indonesia, Suwito Kusumowidagdo, diangkat sebagai coordinator penyelenggaraan konferensi. Surat keputusan menteri pertama ini kemudian disusul dengan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri No. SP/79/PL/X/59 yang membentuk secretariat Konferensi Rencana Colombo ke XI serta menunjuk Sekretaris Jendral departemen luar negeri, Suwito Kusumowidagdo, sebagai Sekretaris Jendral dan pejabat-pejabat tinggi Indonesia lainnya sebagai staf Sekretariat Konferensi. Surat keputusan tersebut kemudian disusun dengan surat keputusan No. SP/966/PL/X59 yang menetapkan daftar terakhir para anggota staf Sekretariat Konferensi.
Sebagai pelaksana Surat Keputusan Menteri Pertama tersebut di atas, maka Kepala Daerah Istimewa Yogyakrta dengan surat keputusan nomor: 16 dan 27/K/1959 menetapkan susunan Panitia Penyelenggara Konferensi Rencana Colombo ke XI. Kemudian dengan surat keputusan ketua host committee no.24/K/19590 di Jakarta dibentuk satu cabang dari host committee untuk menyelenggarakan penampungan para delegasi yang tiba di Jakarta dalam perjalanan mereka ke Yogyakarta dan yang kemudian pulang dari Yogyakarta ke Jakarta. *)
*) http://museumvredeburg.blogspot.com

Prangko Seri "Konperensi Rentjana Kolombo"
Tanggal Penerbitan : 26 Oktober 1959


a

Jumat, 27 Februari 2015

TAHUN 1989

40 TAHUN GARUDA INDONESIA

 


      Sejarah penerbangan sipil di Indonesia dimulai pada tangal 26 Januari 1949, ketika sebuah pesawat terbang DC-3 Dakota bernama Seulawah dengan nomor registrasi RI-001 terbang dari Kalkuta ke Rangoon. Peristiwa ini menandai terbentuknya perusahaan penerbangan Indonesia, Garuda Indonesia Airways yang kemudian menjadi Garuda Indonesia.
         Garuda Indonesia adalah perusahaan penerbangan pembawa panji nasional Indonesia. Pada usianya yang ke 40 Garuda Indonesia mempunyai 73 pesawat jet dan menghubungkan 35 kota di Indonesia dan 28 kota besar di luar negeri.
         Untuk memperingati 40tahun perusahaan penerbangan ini, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi menerbitkan satu seri prangko peringatan “40 Tahun Garuda Indonesia.*)

*) Pengumuman Filateli "40 Tahun Garuda Indonesia"

Prangko : Seri "40 TAHUN GARUDA INDONESIA"
Tanggal Penerbitan : 26 Januari 1989
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah

TAHUN 1991

KONVENSI INTERNASIONAL GUGUS KENDALI MUTU



Konvensi Internasional Gugus Kendali Mutu akan diselenggarakan di Bali, Indonesia pada tanggal 22-25 Oktober 1991. Untuk menandai peristiwa tersebut, Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi, pada tanggal 22 Oktober 1991 menerbitkan satu seri prangko peringatan, dan Perum Pos dan Giro menerbitkan sampul Hari Pertama. *)
*) Dari buletin filateli Konvensi Internasional Gugus Kendali Mutu

Prangko : Seri "Konvensi Internasional Gugus Kendali Mutu"
Tanggal Penerbitan : 22 Oktober 1991

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah 

Kamis, 26 Februari 2015

TAHUN 1991

FESTIVAL ISTIQLAL 1991


Festival Istiqlal adalah rangkaian kegiatan pameran kebudayaan Indonesia yang bernafaskan Islami. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 15 - Oktober sampai 15 November 1991. Acara ini diresmikan sekaligus dibuka oleh Presiden Soeharto dengan dihadiri tamu undangan diantaranya adalah Sultan Azian Shah dari Malaysia dan Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.
Dalam sambutannya Presiden Soeharto memaparkan "melalui festival Istiqlal ini penampilan kebudayaan Indonesia yang bernafaskan Islam, kita laksanakan dan kita kaitkan dengan Tahun Kunjungan Indonesia 1991".
Beliau juga menyampaikan bahwa "tujuan yang ingin dicapai adalah timbulnya kesadaran akan jatidiri khas umat Islam Indonesia, terpeliharanya saling pengertian antara berbagai umat beragama serta makin kukuhnya persahabatan antar bangsa-bangsa".

Prangko Seri "Festival Istiqlal 1991"
Tanggal Penerbitan : 15 Oktober 1991

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah
 


Rabu, 25 Februari 2015

TAHUN 1959

KEMBALI KE UUD 45


KEMBALI KE UUD 45
Prangko Seri : Kembali ke UUD 45
Tanggal Penerbitan : 17 Agustus 1959

TAHUN 1991

KEJUARAAN PIALA DUNIA TERJUN PAYUNG 1991

Kejuaraan Piala Dunia Terjun Payung diselenggarakan di Indonesia untuk pertama kalinya pada tanggal 30 Agustus sampai 8 September 1991. Kejuaraan ini diikuti oleh kurang lebih 250 penerjung payung dari 30 negara.
Untuk menandai peristiwa ini, padas tanggal 30 Agustus 1991, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi menerbitkan satu seri prangko peringatan dan sampul hari pertama.

The World cup of Champions in Classical Parachuting would be held in Indonesia for the first time on 30 Agustus to 8 September 1991. This championships attended by 30 countries about 250 parachutist.
To mark this event, the Directorate General Posts and Telecomunications on 30 August 1991 issues a set of commemorative stamp and first day cover.*)
*) Dari Buletin Filateli "Kejuaraan Piala DuniaTerjun Payung 1991"

Prangko Seri "Kejuaraan Piala DuniaTerjun Payung 1991"
Tanggal Penerbitan : 30 Agustus 1991

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah

Selasa, 24 Februari 2015

TAHUN 1991 

KEJUARAAN ASIA ANGKAT BESI PUTERA YUNIOR V
DAN PUTERI IV/1991



Dalam rangka menyambut kejuaraan Asia AngkaBesi Putra Yunior ke V dan Putri ke VI, yang diadakan di Manado pada tanggal 24 sampai 30 Agustus 1991, Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi pada tanggal 24 Agustus 1991 menerbitkan satu seri prangko peringatan dan sampul hari pertama.*)
*) Dari Pengumuman Filateli "Kejuaraan Asia Angkat Besi Putra Yunior V dan Putri IV

Prangko : Seri "Kejuaraan Asia Angkat Besi Putra Yunior V dan Putri IV"
Tanggal Penerbitan : 24 Agustus 1991

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah 

Senin, 23 Februari 2015

TAHUN 1991

PENAS VIII - PERTASIKENCANA 1991


Dalam rangka memadukan semangat masyarakat tani-nelayan dengan gerakan koperasi dan Keluarga Berencana, maka pada tanggal 15 sampai 20 Juli 1991 diselenggarakan PENAS VIII PERTASIKENCANA 1991. Untuk memperingati kegiatan-kegiatan tersebut, pada tanggal 15 Juli 1991 Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi menerbitkan satu seri prangko peringatan dan sampul hari pertama.*)
*) dari Buletin Filateli PENAS VIII

Prangko : Seri "Penas VIII - PERTASIKENCANA 1991"
Tanggal Penerbitan : 15 Juli 1991

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah


Sabtu, 21 Februari 2015

TAHUN 1961

HARI PAHLAWAN KE XVI








Sampul Peringatan : Hari Pahlawan ke XVI
Tanggal Penerbitan : 10 Nopember 1961
TAHUN 1991

JAMBORE NASIONAL

Jambore Nasional 1991 Cibubur

Prangko Seri Jambore Nasional
Tanggal Penerbitan : 15 Juni 1991


Jumat, 20 Februari 2015

TAHUN 1959

DJAMBORE SEDUNIA KE 10







TahunNama KegiatanTempat, NegaraTemaJumlah Peserta / Keterangan
1920Jambore Dunia IOlympia, Kensington, LondonInggris8.000
1924Jambore Dunia IIErmelundenDenmark4.549
1929Jambore Dunia IIIBirkenheadInggrisComing of Age30.000
1933Jambore Dunia IVGödöllőHungaria25.792
1937Jambore Dunia VVogelenzangBloemendaalBelanda28.750
1947Jambore Dunia VIMoissonPrancisJamboree of Peace24.152
1951Jambore Dunia VIIBad IschlAustriaJamboree of Simplicity12.884
1955Jambore Dunia VIIINiagara-on-the-LakeKanadaNew Horizons11.139
1957Jambore Dunia IXSutton ParkInggris50th Anniversary of Scouting30.000
1959Jambore Dunia XLos BañosLagunaFilipinaBuilding Tomorrow Today12.203
1963Jambore Dunia XIMarathonGreeceHigher and Wider14.000
1967Jambore Dunia XIIFarragut State ParkAmerika SerikatFor Friendship12.011
1971Jambore Dunia XIIIFujinomiyaJepangFor Understanding23.758
1975Jambore Dunia XIVLillehammerNorwegiaFive Fingers, One Hand17.259
1979Jambore Dunia XVNeyshâbûrIrandibatalkan
1983Jambore Dunia XVCalgaryKanadaThe Spirit Lives On14.752
1987-1988Jambore Dunia XVISydneyAustraliaBringing the World Together14.434
1991Jambore Dunia XVIIGunung SeorakKorea SelatanMany Lands, One World20.000
1995Jambore Dunia XVIIIFlevolandBelandaFuture is Now28.960
1998-1999Jambore Dunia XIXPicarquínChiliBuilding Peace Together31.000
2002-2003Jambore Dunia XXSattahipThailandShare our World, Share our Cultures24.000
2007Jambore Dunia XXIHylands Park, InggrisOne World, One Promise
Scouting Centenary
38.074
2011Jambore Dunia XXIIRinkabySwediaSimply Scouting40.061
Prangko Seri : "JAMBORE SEDUNIA KE-10"
Tanggal Penerbitan : 17 JULY 1959