Tampilkan postingan dengan label Tahun 1971. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tahun 1971. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 02 Januari 2016

TAHUN 1971 

IKAN HIAS LAUT

IKAN HIAS LAUT

IKAN HIAS LAUT

IKAN HIAS LAUT
Ikan2 dengan berbagai bentuk dan warna jang indah tjemerlang menghiasi lautan2 tropik di seluruh dunia.
Prangko2 lstimewa pada seri “Ikan Hias Laut" ini memuat gamhar ikan hias jang hidup di beberapa tempat di lautan sekitar kepulauan Indonesia, di pantai dan di antara batu2 karang. Ikan2 ini dapat dipelihara di dalam aquarium  ikan laut.
Dengan adanja perhubungan lalu-lintas jang baik pada tahun2 belakangan ini, terutama melalui udara, maka eksp-or ikan2 hias dari negara Indonesia ke Negara lain baik di Asia maupun Eropah dan Amerika, makin meningkat demi memenuhi permintaan dari para  penggemarnja.

Rp. 40,- Pomacanthus Imperator

Keanehan dari djenis ikan ini·ialah bahwa selama pertumbuhannja mereka mcngalami perobahan jang luar biasa pada tjorak (pattern) dan warna (colour).
Pada tahap kanak2 (Juvenile) ikan ini  rnempunjai warna dasar kehitam-hitaman, diatas·dasar  ini  terdapat ban2 atau djalur2 berwarna putih jang melingkar dengan permulaan pada bagian dekat ekornja,  dimana terdapat satu ban jang ber.bentuk lingkaran penuh dan selandjutnja ban2nja makin kurang melengkung sampai dekat kepala dimana ban tersebut hampir tegak. Warna ekornja putih bening.        '.
Pada   gambar prangko, ikan ini sudah mentjapai tahap dewasa dimana warna dan tjorak sudah berobah seperti berikut. Warna di dada bagian bawah ketjoklat tjoklatan ke atas sebagian kuning. Dari bagian depan sedjumlah ban2 ketjil berwarna kuning mendjalur memandjang ke djurusan pangkal ekornja Ekornja berwarna kuning kem.erah-merahan, mulut dan sekitarnja berwarna hidjau muda.
Di Indonesia ikan  ini  terdapat di beberapa tempat di lautan sekitar pulau2 Sulawesi, Timor, Ambon, Ceram, Banda, Aru dan Irian Barat.

Rp.  30,- Zanclus Cornutus

Djenis ikan hias ini·mempunjai bentuk jang indah. Tingginja agak melebihi pandjangnja. Sirip punggungnya tinggi melengkung dari depan ke belakang melampau.i ekorni.a. Mulutnja jang konis  sangat ·menondjol ke depan mu_kanja. Pada tahap remadja pada kanan-,kiri mukanja timbul bendjolan, jang pada masa de'wasa akan tumbuh berbentuk seperti   tanduk.
Warna dasarnja kuning kebiru-biruan dengan dua ban atau djalur lebar pada badan dan satu pada ekor, djurusan dari atas ke bawah dan berwarna kehitam-hitaman.
Di Indonesia ik_an ini terdapat di beberapa tempat di lautan sekitar. pu}au2 : Djawa, S,umatra;    Ka limantan, Sulawesi, Flores, Timor, Haruku, Handa, Ternate, Halmahera, Ambon, Kepulauan Sangir dan Irian Barat.

Rp.  15,-  Achanturus Lineatus

Pada djenis ikan·ini terdapat beberapa ban2 atau djalur2 berwarna biru-muda dcngan tepi2 berwarna hitam memantjar dari mata dan membentuk garis2 sedjadjar merata sampai pangkal  ekornja. Satu ban jang serupa terlihat tegak lurus pada pangkal ekornja. Garis2 tersebut di atas  terletak pada dasar berwarna kuning. Pacla bagia·n bawah, antara sirip dada dan-sirip perut  warnanja  biru-muda.

Di Indonesia, ikan ini terdapat di beberapa tempat di lautan sekitar pulau2: Djawa, Sulawesi, Timor, Nias, Kepulauan Talaud dan Aru.

*) Dari Pengumuman Filateli.

Prangko Seri : Ikan Hias Laut
Tanggal Penerbitan : 27 Desember 1971

Jumat, 01 Januari 2016

TAHUN 1971

25 TAHUN UNICEF

25 TAHUN UNICEF - 1971

25 TAHUN UNICEF - 1971

25 TAHUN UNICEF - 1971

Tahun  1971 ini adalah ulang tahun ke dua puluh lima Dana Bantuan PBB untuk Anak2 (UNICEF= the United Nations Childredn’s Fund) Dalam tahun 1946 Madjelis Umum PBB menerima baik Resolusi 57 (1) untuk membentuk organisasi UNICEF jang tugasnja chusus untuk mengurus kebutuhan anak2 di negara-negara Eropah sesudah perang. Berkat bantua jang disalurkan oleh UNICEF berupa obat-obatan, makanan dan pakaian, maka tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Tugas UNICEF jang tadinja bersifat darurat di saat2 sesudah perang Dunia ke II, sesudah tahun 1950 telah meningkat mendjadi pemberian bantuan djangka pandjang kepada sedjumlah 112 negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Pada mulanja bantuan untuk program kesehatan anak-2lah jang paling menondjol. Dalam tahun2 1960-an jakni Tahun Dasawarsa Pertama Pembangunan PBB, UNICEF mulai mengambil bagian dalam bidang pcndidikan,dan kemudian dalam bidang perentjanaan anak dan pemuda dalam rangka pembangunan nasional. Dengan demikian tudjuan UNICEF jang semula hanjalah bersifat memberikan perlindungan kepada anak2 telah meningkat kepada usaha mempersiapkan mereka untuk dapat mengambil bagian setjara aktip dalam pembangunan. Dalam tahun 1965 UNICEF dianugerahi Hadiah Nobel untuk Perdamaian.
Mengingat kenjataan bahwa kegiatan2 di bidang kesehatan, gizi, pendidikan dan kesedjahteraan sosial harus didjalin setjara serasi dalam rangka pembangunan sumber2 manusia, maka UNICEF jang tadinja mcmberikan bantuan kepada projek2 jang berdiri sendiri2 sebagai kesatuan2 jang terpisah satu sama lain,  sekarang meningkat lagi kepada program2 pembangunan jang lebih bersifat komprehensif dan jang direntjanakan sesuai dengan prioritas dan strategi pembangunan nasional. Perobahan2 penting lainja dalam sifat pekerdjaan UNICEF terletak pada semakin disaringnja projek2 jang dibantu, dan semakin banjaknja projek2 djangka pandjang.
Di Indonesia misalnja, UNICEF telah memberikan kommitmen2 bantuan djanka pandjang untuk peningkatan usaha2 kesehatan rakjat, dan untuk program usaha perbaikan gizi jang bersifat kros-sektoral jang ditudjukan untuk meningkatkan taraf gizi anak2 muda, jakni suatu faktor jang kritis dalam hubungan dengan mutu man power bangsa pada masa jang akan datang. UNICEF djuga turut dalam usaha2 pemerintah untuk melaksanakan sistem pendidikan jang lebih efektif, agar dapat lebih baikmenjiapkan anak2 dan pemuda bagi peranan mereka dalam pembangunan pada masa jang akan datang. Dalam tahun 1971 UNICEF mulai pula bekerdjasama dengan Indonesia dalamusaha pembangunan masjarakat pedesaan melalui Lembaga2 Sosial Desa (LSD)
Persoalan dalam bidang2 lainja setjara umum telah diketahui, seperti masalah semakin tjepatnya pertambahan djumlah bagian2 daerah perkotaan jang terbelakang dan jang berpenghasilan rendah dan daerah perkotaan jang liar. Dalam Ddasawarsa Kedua Pembangunan PBB, UNICEF akan melandjutkan kerdjasama dengan pemerintah2 untuk berusaha memetjahkan persoalan2 jang ruwet ini. Untuk maksud itulah UNICEF berharap dapat meningkatkan seluruh dananja, dari djumlah $ 59 djuta dalam tahun 1970 menjadi $100 djuta dalam tahun 1975. Dan sebagaimana diketahui, dana UNICEF diperoleh dari sumbangan2 sukarela jang diberikan oleh pemerintah2 di seluruh dunia dan djuga dari sumbangan2 pribadi.*)

*) Dari Pengumuman Filateli

Prangko Peringatan Seri 25 Tahun UNICEF
Tanggal Penerbitan : 11 Desember 1971

TAHUN 1971 

FESTIVAL RAMAYANA INTERNASIONAL

FESTIVAL RAMAYANA INTERNASIONAL
Prangko Seri : Festival Ramayana Internasional
Tanggal Penerbitan : 31 Agustus 1971

Kamis, 24 Desember 2015

TAHUN 1971 

VISIT ASEAN LANDS 1971

VISIT ASEAN LANDS - 1971

VISIT ASEAN LANDS - 1971

VISIT ASEAN LANDS - 1971
Negara-negara anggota ASEAN jang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura dan Muangthai telah memutuskan untuk melakukan usaha-usaha bersama dalam kampanje publisitas “VISIT ASEAN YEAR 1971", jang bertudjuan meningkatkan promosi kepariwisataan di masing-masing negara anggota. Salah satu tjara untuk turut serta dalam projek ini ialah dengan menerbitkan prangko-prangko istimewa dari Rp. 20,- Rp. 50,- dan Rp. 75,-  dengan thema penerbitan :  “VISIT ASEAN LANDS 1971”
Tahun 1971 merupakan titik tolak dari kegiatan-kegiatan bersama dan terus-menerus negara-negara anggota ASEAN dalam bidang Pariwisata.
I. Prangko Rp. 20,- :
Prangko ini menggambarkan seorang wanita jang sedang membatik.
Industri batik memegang peranan jang sangat penting dalam kegiatan ekspor negara dan telah berhasll mentjiptakan polanja tersendiri didunia perdagangan, meskipun beberapa negara tetangga anggota ASEAN seperti Malaysia, Singapura dan Muang Thai merupakan saingan utama dalam pasaran batik.
Seni batik jang berasal dari Turki dan Mesir dan mungkin pula dari Persia pertama-tama diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Hindu dan sedjak itu seni batik telah berkembang dengan pesatnja diseluruh keradjaan2 di Djawa dan Bali. Pada mulanja seni ini sangat digemari oleh wanita-wmita dilingkungan keraton Sultan, tapi lambat laun berkembang dengan pesat mendjadi industri rakjat. Meskipun diwaktu kemudian tjara pembatikan itu telah dapat diperbaiki dengan penggunaan alat tjap dari tembaga, namun hingga kini batik tulis lebih artistik dan lebih mahal harganja, mengingat seni batik  tulis memerlukan ketjakapan dan bakat dari para senimannja.
Motif batik adalah bermatjam-matjam menurut selera dan karakteristik berbagai suku di Djawa dan Madura, seperti suku-suku Djawa, Sunda, Madura, Tjirebon dlsb. dan bahkan pula orang-orang Tjina. Memenuhi selera penggemar batik modern, industri batik di Indonesia telah berkembang lagi dan menjesuaikan tjoraknja setjara modern dengan kombinasi warna jang menarik, seperti warna-warna biru, hidjau muda, djingga dan sebagainja. Bermatjam-matjam barang dapat dibuat dari batik seperti kemedja, rok, tas, sampul album, sepatu, topi dan pitji, dan lain sebagainja.

II. Prangko Rp. 50,- :
Djawa Barat meliputi daerah seluas hampir 17.009 mil persegi, atau lebih sedikit dari sepertiga luas seluruh pulau Djawa dan Madura. Pegunungan jang membudjur di Sumatera menjeberangi Selat Sunda dan membentang dibagian selatan Djawa Barat, membentuk daerah pegunungan Parahyangan, tempat asal suku-bangsa Sunda.
Gadis Sunda jang dikenal dengan sebutan “Modjang Parahyangan" sangat populer, baik dikalangan bangsa sendiri
maupun orang asing karena ketjantikan dan keramahannja. Parahyangan tanpa modjangnja bak nasi tanpa garam atau laki-laki tanpa kumis.
Prangko ini menggambarkan seorang modjang sedang memainkan angklungnja, sebuah alat musik bambu, jang sekarang ini dapat disesuaikan dengzn baik untuk memainkan irama musik-musik modern.
Panorama Parhyangan, gunung-gunungnja jang hidjau, lebih-lebih kawah Tangkubanprahu jang mendjadi latar belakang gambar prangko ini, perkebunan tehnja, gadis pemetik the, penuai-penuai padi, semua ini telah mendjadi sumber inspirasi bagi para penjair dan penjanji dalam mengarang sjair dan lagunja. Pertundjukan Wajang Golek jang tradisionil itu selalu menarik perhatian, baik dikalangan bangsa sendiri maupun orang asing. Kota Bandung jang biasa didjukuki “Paris of Java" terletak di daerah Djawa Barat ini. Kota jang dikelilingi pegunungan ini selalu hidjau sepandjang tahun dan hawanja sedjuk.

III. Prangko Rp. 75,- :
Minangkabau adalah sebuah wilajah budaja jang membudjur dipantai barat Sumatera Tengah, Bukit Barisan jang membudjur dari utara ke selatan pulau tersebut melintasi Minangkabau dan mendjadikannja suatu daerah pegunungan jang selalu hidjau. Pantai-pantainja indah dan alamnja sungguh-sungguh permai. Danau-danaaunja baik sekali untuk tempat bermain ski air dan berenang. Patjuan kuda tanpa pelana, buru babi, balap sapi, silat, semua ini merupakan atraksi tradisionil jang menarik hati.
Dewasa ini orang tidak akan menemukan di Indonesia suatu masjarakat dengan sistim “matriarchat" ketjuali di Minangkabau. Tata hidup masjarakat ini dengan sifatnja jang tenteram dan damai, melahirkan suatu kebudajaan jang unik dan putra jang dinamis. Hal ini tetap merupakan suatu misteri.
Prangko ini menggambarkan sepasang pengantin baru dengan dua gadis pengiringnja. Kedua mempelai tersebut memakai pakaian pengantin dengan segala perhiasannja. Upatjara perkawinannja sendiri memberikan kesan jang mendalam
kepada para penonton jang menjaksikannja. Seseorang jang berkundjung ke daerah ini akan mendjumpai bangunan dengan tjorak arsitektur jang chas dakam bentuk rumah keluarga besar atau jang lazim disebut “Rumah Adat" beserta lumbun padinja. Dekorasi bagian luarnja sungguh menakdjubkan dan konstruksi bangunannja kuat dan kekar. Bentuk atapnja sangat unik dan menarik perhatian. Rumah Adat merupakan simbul bagi masjarakat Minangkabau.
*)Dari pengumuman Filateli

Prangko Istimewa Seri : Pariwisata 1971
Tanggal Penerbitan : 26 Mei 1971