Tampilkan postingan dengan label Tahun 1999. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tahun 1999. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 April 2015

TAHUN 1999

BATIK INDONESIA

INDONESIAN BATIK




Batik adalah kain yang digambar dengan malam dan menampilkan motif tertentu. Motif dasarnya adalah Parang, Geometris, Banji, Tanaman Merambat, Tanaman Air, Bunga-bungaan atau Fauna di Habitatnya. Kain batik telah lama dikenal di tanah air sebagai kain tradisional dan telah menjadi identitas bangsa. Seiring perkembangan teknologi tekstil, cara pembuatan batik pun dimodernisasi. Namun teknik modern ini hanya menghasilkan kain dengan ornamen atau motf batik dan tidak dapat disebut sebagai batik. Batik sesungguhnya dan paling berharga adalah batik tulis yang dibuat dengan tangan menggunakan canting. Keberadaan batik di Indonesia semakin diteguhkan dengan pencanangannya sebagai pakaian nasional. Menyambut peristiwa tersebut diterbitkan prangko yang menampilkan empat macam batik tulis.

Batik is a kind of cloth painted or drawn with liquid wax by certain motifs. There are seven base motif i.e,  Parang, Geometric, Banji, Creeping Plants, Water Plants, Floral, and Fauna in Their Environments. The cloth has long been known as Indonesian Traditional cloth and has become one of its identity. With the developments in modern technology, the method of batiking has been streamlined. However, the new technique produces a cloth ornamented like batik or batik-modified and can not be called as such. . The true and most valuable batik is written one which is hand-painted using a drawer made of copper called canting (stylus). Indonesia confirms the existence of batik with the declaration of batik as national cloth.  The stamp serries issued to commemorate the date depicts four kinds of batik frm different places.

*) Disadur dari Sampul Hari Pertama  "Batik Indonesia", terbit tanggal 12 Oktober 1999

Prangko : Seri "BATIK INDONESIA"
Tanggal Penerbitan : 12 Oktober 1999
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama 
Jumlah Koleksi : 1 buah

Sabtu, 11 April 2015

TAHUN 1999

MASALAH KOMPUTER TAHUN 2000

MILLENNIUM BUG



Seiring berakhirnya tahun 1999, dunia bersiap menyambut pergantian milenium. Hal yang paling ditakuti oleh kalangan pemakai komputer adalam ancaman yang dikenal sebagai Masalah Komputer Tahun 2000 (MKT2000). Ini timbul karena pemakaian kode dua digit untuk penunjuk tahun yang diterapkan pada komputer generasi pertama tahun 1950-an. Kebiasaan yang berdasar perhitungan ekonomis ini diikuti selama beberapa dekade sampai para pemakai komputer menyadari ancaman yang ditimbulkannya. Pada detik pergantian tahun tanggal 31 Desember 1999, perangkat lunak komputer yang belum siap menghadapi MKT2000 akan menerjemahkan "00" sebagai tahun 1900 alih-alih tahun 2000. Ini menyebabkan kacaunya operasi maiframe, terminal, dan mesin serta peralatan komputer lain. Jika komputer tidak dibuat Y2K compliant, banyak orang yakin bahwa dunia akan menghadapi bencana besar.
==============================================================
As the year 1999 approaches its end, the world is preparing itself for the coming of the new millennium. The problem that the computer-based operations are feared of is the threat known as Millennium Bug (Y2K). The predicadement appears because of the use of two-difitcode to represent the year in date fields in the first business computer of 1950s. That economy-minded custom was followed by its successors untilthe IT society became aware of the potential problem in might arise. At the stroke of midnight on the evening of December 31, 1999, uncorrected software programs could interpret the "00" as the year 1900 instead of 2000. Mainframes, terminals, and other machines and devices could crash or go haywire. Unless he computers are made Y2K complient, many believe that the world will face severe catastrophe.

*) Disadur dari Sampul Hari Pertama  "Masalah Komputer Tahun 2000", terbit tanggal 02 Mei 1999
Prangko : Seri "MASALAH KOMPUTER TAHUN 2000"
Tanggal Penerbitan : 02 Mei 1999

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama 
Jumlah Koleksi : 1 buah

 

Jumat, 10 April 2015


TAHUN 1999

JAMUR


Salah satu karunia Tuhan bagi Indonesia adalah melimpahnya keanekaragaman hayati, yang dapat kita lihat antara lain pada berbagai varietas jamur. Beragamnya bentuk, ukuran, warna, perilaku dan cara hidup jamur sangat menakjubkan pemerhatinya. Dari banyak jenis jamur yang hidup di kepulauan Indonesia, sembilan dipilih untuk tampil dalam prangko. Tiga diantaranya adalah Calostama orirubra, Aseroe rubra, Boedijnopeziza insititia. Calostoma orirubra atau "si mulut indah berbibir merah" tumbuh di lantai hutan yang berlumut. Bentuk bulat dan ukuran kecilnya jarang terperhatikan karena mirip kerikil. Aseroe rubra yang lebih mirip terumbu karang daripada jamur tumbuh diantara rerumputan. Boedijnopeziza insititia dapat membuat kayu lapuk menjadi menarik karena jamur ini tumbuh memenuhinya dan berpenampilan menarik.

One of God's gifts upon Indonesia is the boundless biodiversity of flora as we can see in mushroom varieties. The varying shapes, sizes, colors, manners, and growing ways are fascinating to those who examine them. Of many kinds of mushrooms living on Indonesian soil, nine are picked to appear on stamps. Among them are Calostama orirubra, Aseroe rubra, Boedijnopeziza insititia. Calostama orirubra literally means "pretty red lips" and occupies massy forest base. Its small and round shape might be thought as pebbles by forrest wanderer. Aseroe rubra which is more like coral reefs than mushroom can be spotted among grass in the forrest. Boedijnopeziza insititia can make moldy woods look attractive by its beautiful appearance. *)

*) Sampul hari pertama "Jamur" terbit pada tanggal 1 April 1999
 
Prangko Seri "Jamur"
Tanggal Penerbitan : 1 April 1999

Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah - 05 b;
1 buah - 05 c


Minggu, 05 April 2015

TAHUN 1999

50 TAHUN GARUDA INDONESIA


Keberadaan Garuda Indonesia berawal dari sebuah pesawat Dakota (DC-3) bernama Seulawah (Gunung Emas) hasil sumbangan masyarakat Aceh kepada pemerintah tahun 1948. Saat pesawat tersebut sedang mendapat perawatan di India, belanda melancarkan agresi militer dan memblokade wilayah Indonesia. Para Opsir AURI yang mengurus perawatan di India akhirnya menjadikan Seulawah modal perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dengan memanfaatkannya sebagai pesawat komersial. Momentum digunakannya Seulawah di Burma pada tanggal 26 Januari 1949 ditetapkan sebagai lahirnya penerbangan komersial yang diberi nama Indonesia Airways dan kemudian menjadi Garuda Indonesia Airways pada tahun berikutnya.Diawali dengan kelahiran yang dramatik itu, tahun ini setengah abad sudah dijalani Garuda Indonesia dengan penuh tantangan sebagai pembawa bendera bangsa. *)
*) Sampul Hari Pertama "50 TAHUN GARUDA INDONESIA"

Prangko : Seri "50 TAHUN GARUDA INDONESIA"
Tanggal Penerbitan : 26 Januari 1999
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama
Jumlah Koleksi : 1 buah