Jumat, 30 Oktober 2015

TAHUN 1969 

SATELIT KOMUNIKASI

Satelit Komunikasi - Setasiun Bumi Djatiluhur



Berdirinya INTELSAT (International Telecomunication Satellite Corporation) pada tanggal 20 Agustus 1964, merupakan dimulainya dunia telekomunikasi satelit yang memiliki kemampuan untuk melakukan telekomunikasi internasional. ”Early Bird” merupakan satelit pertama INTELSAT yang diluncurkan pada tahun 1965. Maka pemerintah Indonesia telah melakukan penandatanganan perjanjian pembangunan Stasiun Bumi di Indonesia pada tanggal 9 Juni 1967, dimana Stasiun Bumi ini dapat dioperasikan dengan sistem International Telecomunication Satellite Corporation (INTELSAT) untuk penyelenggaraan telekomunikasi internasional secara modern. Dalam perjanjian tersebut telah diatur bahwa stasiun bumi yang dibangun International Telephone and Telegraph Corporation (ITT) sepenuhnya menjadi milik Indonesia. Akan tetapi sebagai kompensasinya, pemerintah Indonesia menyewakan instalansi stasiun bumi selama 20 tahun kepada ITT untuk menyelenggarakan komunikasi internasional untuk konsumen Indonesia, selain itu pemerintah Indonesia juga membebaskan pajak pembayaran selama 20 tahun. Stasiun Bumi Jatiluhur ditetapkan sebagai tempat yang ideal untuk menempatkan instalansi Stasiun Bumi Indonesia dengan dilihat dari letak geografisnya, Stasiun Bumi Jatiluhur tterletak pada 
a. LATITUDE : 6,5 DERAJAT s 
b. LONGITUDE : 107,4 DEG E 
c. ALTITUDE : 139 M ASL 
Jatiluhur ditetapkan sebagai tempat yang ideal untuk menempatkan instalansi stasiun bumi Indonesia yang pertama. Pemilihan Jatiluhur untuk pembangunan stasiun bumi didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut; a. Menghindari Interference (Radio Broadcast, Radio Komunikasi, Stasiun Televisi, Peralatan Industri, dan lain-lain) b. Dekat dengan sumber listrik (PLTA Jatiluhur) c. Jalur terrestrial strategis (Cimumput) d. Jauh dari pemukiman (Radiasi) e. Jauh dari kawasan Industri(Debu) f. Tidak rawan gempa Akan tetapi ada kekurangan dari pemilihan tempat tersebut yaitu petir dan tiupan angin yang besar sehingga memerlukan proteksi dengan penangkal petir, arrester, sistem grounding. Selanjutnya pada tanggal 29 September 1969 pembangunan Stasiun Bumi Jatiluhur diresmikan oleh Presiden Soeharto sekaligus menerima instalansi modern tersebut sebagai asset Negara. Pada peresmian tersebut juga ditandatangani perjanjian pemberian hak kepada ITT untuk menyelenggarakan telekomunikasi internasional via satelit selama 2 tahun. Pada awalnya Stasiun Bumi Jatiluhur hanya memiliki satu antenna (JAH-1A) yang berdiameter 27,5 meter. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam bidang telekomunikasi, maka Stasiun Bumi Jatiluhur membangun beberapa antenna baru yaitu JAH-2A, JAH-3A, JAH-4A, JAH-5A, JAH-6A, dan SBK. Untuk lebih jelasnya keterangan mengenai antennaantenna tersebut diatas dapat dilihat pada lampiran.*)
*) http://elib.unikom.ac.id/


Satelit Komunikasi
Tanggal Penerbitan : 29 September 1969

Tidak ada komentar:

Posting Komentar