Selasa, 17 Februari 2015

TAHUN 1959
MARGASATWA





Satu lagi fauna unik dari Sumatera Indonesia. Tapir Asia (Tapirus indicus) adalah salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia. Nama Tapir Asia sendiri adalah karena hewan ini merupakan satu-satunya tapir yang berasal dari Asia.
Kuku Kaki Tapir AsiaTinggi Tapir Asia mencapai 90 hingga 107 cm dengan bobot rata-rata 250 hingga 320 kg. Bahkan Tapir Asia terberat adalah 500 kg. Pada umumnya, ukuran antara tapir jantan dan betina tidaklah sama. Tapir Asia jantan cenderung lebih kecil daripada yang betina. Menariknya lagi, jika Anda memiliki cukup adrenalin, cobalah untuk mendekat dan memperhatikan dengan seksama jumlah kuku yang dimiliki Tapir Asia. Ya, Jumlah antara kuku kaki depan dengan kuku kaki belakang berbeda. Kaki belakang memiliki 3 kuku sementara kaki depan memiliki 4 kuku. Belum lagi tubuhnya yang cukup panjang, yaitu berkisar antara 1,8 m hingga 2,4 m.
Tapir Asia Tidur Pada Siang HariHal lain yang juga perlu Anda tahu adalah bahwa Tapir Asia memiliki beberapa keunikan. Bisa dibilang, Tapir Asia adalah kelas hewan cerdas dan mempunyai banyak kelebihan. Selain hanya memakan tumbuhan seperti daun dan umbi, hewan ini juga sangat aktif bergerak di malam hari. Sebaliknya, Tapir Asia lebih memilih untuk beristirahat pada siang harinya. Padahal sesungguhnya kualitas indera penglihatan Tapir Asia cukup buruk. Berbeda dengan indera pendengaran dan penciumannya yang dapat diandalkan. Meski begitu, mereka mampu lihai berjalan-jalan di daerah curam dan memilih untuk tinggal di area basah atau berair. Bahkan Tapir Asia terampil berenang dan dapat bertahan di air untuk beberapa saat lamanya. Komunikasi antara sesama pun mereka jalin dalam bentuk siulan yang kencang.
Bagi Anda yang belum pernah melihat tapir ini sebelumnya, akan merasa asing dengan warna bulu hewan ini. Bentuk mulutnya yang panjang akan langsung mengingatkan kita dengan binatang babi, padahal Tapir Asia justru memiliki kekerabatan dengan badak dan kuda. Bulu Tapir Asia berwarna hitam, terkecuali pada bagian ujung telinga yang terlihat putih. Aksen hitam putih ini sekilas membuatnya tampak seperti bebatuan.
Pada umumnya, karakter Tapir Asia adalah kurang menyukai keramaian. Fauna Sumatera ini lebih senang menyendiri. Tapir Asia cukup cerdas dalam membatasi wilayah kekuasaannya agar tidak diganggu oleh kawanan lainnya dengan menyebarkan urine di tumbuhan-tumbuhannya. Sehingga saat mereka bermain-main di hutan, mereka mengenali area dari bau urine tersebut. Tetapi tidak jarang juga area yang ditandai itu adalah bekas milik yang lainnya.
Bayi Tapir Sedang Menyusu InduknyaRata-rata usia fauna Sumatera ini dapat mencapai 30 tahun. Di sisi lain, kelahiran bayi Tapir cukup lama untuk dinantikan sebab masa kehamilannya sekitar 400 hari dengan bobot sekitar 15 pon. Perbedaan mendasar dari Tapir Asia adalah ukuran dan pertumbuhannya yang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan tapir lainnya. Ketika baru lahir pun, warna yang dibawanya akan berubah saat beranjak dewasa. Usia dewasa untuk Tapir Asia biasanya sudah dimulai pada tahun ketiga.
(Written by Ika Wahyuni)

Prangko Seri "Margasatwa"
Tanggal Penerbitan : 1 Juni 1969 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar