Rabu, 18 Februari 2015



Tahun 1961

Peresmian Gedung Baru Kantor Pos Solo

Inauguration of New Building Post Office Solo



PERESMIAN GEDUNG BARU KANTOR POS SOLO 1961

Solo atau Surakarta, sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah. Dengan letak geografis di antara kota-kota besar di pulau jawa, Semarang, Jogja dan Surabaya menjadikan kota Solo merupakan tempat yang sangat strategis untuk berbagai hal.  Namun tidak bisa dikesampingkan pula peran kota-kota kecil di sekitarnya yang akan menambah daya tarik kota ini seperti Kartosura, Boyolali, Klaten, Sragen, Matesih, Purwodadi dan lain-lain.
Sejarah kota Solo tidak bisa dilepaskan dari sejarah kelam bangsa Indonesia yang dijajah oleh Belanda. Berawal dari peperangan Pakubuwana II yang didukung oleh VOC dengan Sunan Kuning (Raden Mas Garendi). Akibat peperangan ini disebutkan  oleh beberapa sumber bahwa tembok keraton Karrosuro setinggi 4 meter saat itu roboh dan bangunan keraton mengalami kerusakan yang cukup parah. Namun lagi-lagi berkat bantuan VOC Pakubuwono II yang tadinya melarikan diri ke Ponorogo bisa kembali masuk keraton. 
Merasa bangunan dalam keraton sudah mengalami kerusakan yang parah dan bisa menghilangkan pamor serta wibawa dan kesaktian penghuninya, maka Pakubuwana II memerintahkan beberapa orang petinggi keraton untuk mencari lokasi baru yang akan dijadikan sebagai pusat kerajaan nantinya. Setelah melakukan pengembaraan ke berbagai tempat, para utusan tersebut memberikan masukan sebuah tempat di Desa Sala untuk diajukan kepada Sunan PB II sebagai pusat keraton Mataram yang baru. Desa Sala yang letaknya kurang lebih 10 Km sebelah timur kota Kartasuro.


Solo or Surakarta, a city located in Central Java. With its geographical location between major cities in Java, Semarang, Yogyakarta and Surabaya Solo makes a very strategic place for a variety of things. But can not be ruled out also the role of small towns in the vicinity that will add to the appeal of this city as Kartosura, Boyolali, Klaten, Sragen, Matesih, Purwodadi and others.

History of Solo can not be separated from the dark history of the Indonesian nation that was colonized by the Dutch. Starting from Pakubuwana II battle supported by the VOC with Sunan Kuning (Raden Mas Garendi). As a result of this battle is mentioned by several sources that the palace walls Kartosuro 4 meter when it collapsed and the building of the palace suffered significant damage. But again, thanks to the help of VOCs, Pakubuwono II who had fled to Ponorogo can re-enter the palace.

Feeling the buildings in the palace had suffered severe damage and can eliminate the prestige and authority and supernatural inhabitants, then Pakubuwana II ordered some palace officials to look for a new location that will serve as the center of the kingdom later. After a wander to various places, the palace officials advise a place in the village of Sala for submission to the Sunan PB II as the new center of Mataram palace. Sala village located approximately 10 km east of the city Kartasuro.

Sampul Peringatan "Peresmian Gedung Baru Kantor Pos Solo"
Tanggal Penerbitan : 24 Oktober 1961
Koleksi yang dimiliki : Sampul Hari Pertama/Sampul Peringatan
Jumlah Koleksi : 2 buah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar