TAHUN 1969
SATELIT KOMUNIKASI
Satelit Komunikasi - Setasiun Bumi Djatiluhur |
Berdirinya INTELSAT (International Telecomunication Satellite Corporation)
pada tanggal 20 Agustus 1964, merupakan dimulainya dunia telekomunikasi satelit
yang memiliki kemampuan untuk melakukan telekomunikasi internasional. ”Early
Bird” merupakan satelit pertama INTELSAT yang diluncurkan pada tahun 1965.
Maka pemerintah Indonesia telah melakukan penandatanganan perjanjian
pembangunan Stasiun Bumi di Indonesia pada tanggal 9 Juni 1967, dimana Stasiun
Bumi ini dapat dioperasikan dengan sistem International Telecomunication Satellite
Corporation (INTELSAT) untuk penyelenggaraan telekomunikasi internasional
secara modern. Dalam perjanjian tersebut telah diatur bahwa stasiun bumi yang
dibangun International Telephone and Telegraph Corporation (ITT) sepenuhnya
menjadi milik Indonesia. Akan tetapi sebagai kompensasinya, pemerintah Indonesia
menyewakan instalansi stasiun bumi selama 20 tahun kepada ITT untuk
menyelenggarakan komunikasi internasional untuk konsumen Indonesia, selain itu
pemerintah Indonesia juga membebaskan pajak pembayaran selama 20 tahun.
Stasiun Bumi Jatiluhur ditetapkan sebagai tempat yang ideal untuk
menempatkan instalansi Stasiun Bumi Indonesia dengan dilihat dari letak
geografisnya, Stasiun Bumi Jatiluhur tterletak pada
a. LATITUDE : 6,5 DERAJAT s
b. LONGITUDE : 107,4 DEG E
c. ALTITUDE : 139 M ASL
Jatiluhur ditetapkan sebagai tempat yang ideal untuk menempatkan instalansi
stasiun bumi Indonesia yang pertama. Pemilihan Jatiluhur untuk pembangunan
stasiun bumi didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut;
a. Menghindari Interference (Radio Broadcast, Radio Komunikasi, Stasiun
Televisi, Peralatan Industri, dan lain-lain)
b. Dekat dengan sumber listrik (PLTA Jatiluhur)
c. Jalur terrestrial strategis (Cimumput)
d. Jauh dari pemukiman (Radiasi)
e. Jauh dari kawasan Industri(Debu)
f. Tidak rawan gempa
Akan tetapi ada kekurangan dari pemilihan tempat tersebut yaitu petir dan
tiupan angin yang besar sehingga memerlukan proteksi dengan penangkal petir,
arrester, sistem grounding.
Selanjutnya pada tanggal 29 September 1969 pembangunan Stasiun Bumi
Jatiluhur diresmikan oleh Presiden Soeharto sekaligus menerima instalansi modern
tersebut sebagai asset Negara. Pada peresmian tersebut juga ditandatangani perjanjian
pemberian hak kepada ITT untuk menyelenggarakan telekomunikasi internasional via
satelit selama 2 tahun. Pada awalnya Stasiun Bumi Jatiluhur hanya memiliki satu
antenna (JAH-1A) yang berdiameter 27,5 meter. Seiring dengan semakin
meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam bidang telekomunikasi, maka Stasiun Bumi Jatiluhur membangun beberapa antenna baru yaitu JAH-2A, JAH-3A, JAH-4A,
JAH-5A, JAH-6A, dan SBK. Untuk lebih jelasnya keterangan mengenai antennaantenna
tersebut diatas dapat dilihat pada lampiran.*)
*) http://elib.unikom.ac.id/
Satelit Komunikasi
Tanggal Penerbitan : 29 September 1969
Tidak ada komentar:
Posting Komentar