TAHUN 1976
PEKAN PENGHIJAUAN NASIONAL KE XVI
Pekan Penghijauan Nasional ke XVI |
Pekan Penghijauan Nasional ke XVI |
PEKAN PENGHIJAUAN NASIONAL
Peringatan Tahunan Pekan Penghijauan Nasional diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Desember 1961 di kawasan Puncak Bogor Jawa Barat dan kemudian dilaksanakan pada setiap bulan Desember. Pekan tersebut dimaksudkan sebagai acara puncakuntuk kegiatan penyuluhan dan diseminasi tentang pentingnya pelestarian hutan, tanah dan air. Masyarakat peserta diberikan bibit untuk ditanam.
Deskripsi Program
Periode Program : 35 tahun (1961-1995)
Total Luas : 1024 ha
Lokasi : Jawa, Sumatera, Sulawesi, kalimantan, Bali, Ambon, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (35 lokasi)
Lembaga Pendanaan : Pemerintah Indonesia
Instansi Pelaksana : Pemerintah Indonesia
Penerima Manfaat : Masyarakat Setempat
Species yang : Species cepat tumbuh seperti Acacia Mangium, Acacia Auriculiformis, ditanam Paraserianthes falcataria, Pinus Merkusil.
Pohon buah-buahan seperti Mangga (Mangifera Indica), Nangka (Arthocarpus Heterophylla), Durian (durio zibhetinus), rambutan (Nephelium Lappaceum)
Tujuan:
Tujuan dari program tersebut adalah menigkatkan danmengembangkan partisipasi masyarakat dalam usaha pelestarian hutan, tanah dan air serta meningkatkan dan mengembangakan inisiatif masyarakat untuk menjaga kondisi sumber daya alam (hutan, tanah dan air)
Manfaat Utama dari Program:
1. Program merupakan prasarana untuk penyuluhan
2. Areal penanaman digunakan oleh masyarakat setempat untuk tujuan rekreasi
3. Areal Program direhabilitasi dan dihutankan
Dampak utama dari Program:
1. Kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya konservasi hutan, tanah dan air meningkat.
2. Masyarakat menerapkan tehnik-tehnik konservasi tanah dan air di lahannya.
3. Kegiatan Reboisasi dan penghijauan juga dilakukan di wilayah sekitar.
4.Kegiatan penghijauan, agroforestri dan kehutanan masyarakat swasembadadilakukan di lahan milik.
5. Lebih banyak program penghijauan kota dilakukan oleh masyarakat setempat.
6.Stabilitas fungsi hutan meningkat, khususnya fungsi hidrologis untuk menjaga sumber air bersih
7. Kesempatan kerja meningkat.
Sumber Ditjen RPLS 2003
Prangko Seri Pekan Penghijauan Nasional ke XVI
Peringatan Tahunan Pekan Penghijauan Nasional diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Desember 1961 di kawasan Puncak Bogor Jawa Barat dan kemudian dilaksanakan pada setiap bulan Desember. Pekan tersebut dimaksudkan sebagai acara puncakuntuk kegiatan penyuluhan dan diseminasi tentang pentingnya pelestarian hutan, tanah dan air. Masyarakat peserta diberikan bibit untuk ditanam.
Deskripsi Program
Periode Program : 35 tahun (1961-1995)
Total Luas : 1024 ha
Lokasi : Jawa, Sumatera, Sulawesi, kalimantan, Bali, Ambon, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (35 lokasi)
Lembaga Pendanaan : Pemerintah Indonesia
Instansi Pelaksana : Pemerintah Indonesia
Penerima Manfaat : Masyarakat Setempat
Species yang : Species cepat tumbuh seperti Acacia Mangium, Acacia Auriculiformis, ditanam Paraserianthes falcataria, Pinus Merkusil.
Pohon buah-buahan seperti Mangga (Mangifera Indica), Nangka (Arthocarpus Heterophylla), Durian (durio zibhetinus), rambutan (Nephelium Lappaceum)
Tujuan:
Tujuan dari program tersebut adalah menigkatkan danmengembangkan partisipasi masyarakat dalam usaha pelestarian hutan, tanah dan air serta meningkatkan dan mengembangakan inisiatif masyarakat untuk menjaga kondisi sumber daya alam (hutan, tanah dan air)
Manfaat Utama dari Program:
1. Program merupakan prasarana untuk penyuluhan
2. Areal penanaman digunakan oleh masyarakat setempat untuk tujuan rekreasi
3. Areal Program direhabilitasi dan dihutankan
Dampak utama dari Program:
1. Kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya konservasi hutan, tanah dan air meningkat.
2. Masyarakat menerapkan tehnik-tehnik konservasi tanah dan air di lahannya.
3. Kegiatan Reboisasi dan penghijauan juga dilakukan di wilayah sekitar.
4.Kegiatan penghijauan, agroforestri dan kehutanan masyarakat swasembadadilakukan di lahan milik.
5. Lebih banyak program penghijauan kota dilakukan oleh masyarakat setempat.
6.Stabilitas fungsi hutan meningkat, khususnya fungsi hidrologis untuk menjaga sumber air bersih
7. Kesempatan kerja meningkat.
Sumber Ditjen RPLS 2003
Prangko Seri Pekan Penghijauan Nasional ke XVI
Tanggal Penerbitan 04 October 1976
Tidak ada komentar:
Posting Komentar